طبيب الطب النبوي Dokter Pengobatan Nabawi

Islam, Hukum, Sholat, Tatacara

Kenali Ciri-Ciri Daging BABI/CELENG !

with 13 comments


Waspadai Daging Babi Oplosan

Oleh : M.T.Assyaukani* dkk


“Kepala Sub Dinas Kesehatan Hewan Propinsi DKI Jakarta , Drh. Adnan Ahmad menyatakan pihaknya akan mengintensifkan pengawasan terhadap peredaran daging babi hutan atau celeng di pasar-pasar di Jakarta, selama bulan Ramadhan dan menjelang idul fitri ini. Pengawasan ini merupakan tindak lanjut dari surat
edaran Kepala Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan Pemprov DKI Jakarta Edy Setiarto, tertanggal 20 September 2006 kemarin, yang mengingatkan warga Jakarta agar berhati-hati membeli daging dan jangan tergiur dengan harga daging yang lebih murah. Karena ada dugaan sudah beredar daging celeng yang dijual di pasaran dengan cara disamarkan atau dicampur dengan daging sapi biasa(Republika, Jumat 29 September 2006)

Kita patut mengelus-ngelus dada prihatin atas kenyataan diatas. Betapa perhatian terhadap nilai-nilai kehalalan semakin terdegradasi oleh nilai mata uang dan keserakahan. Demi sejumlah keuntungan materi, segelintir manusia ingin mengelabui umat muslimin dengan menyamarkan daging babi –makanan yang jelas keharamannya dalam islam- sehingga umat muslim dengan tanpa sengaja mengkonsumsinya.

Tentu saja kita sebagai umat muslim harus mewaspadainya dengan mengetahui karakteristik daging babi dan mencermati perbedaannya dengan daging sapi. Untuk itu kami dari Himpunan Mahasiswa Peduli Pangan Indonesia (HMPPI) LC. Himitepa mengadakan analisis sederhana terhadap karakteristik daging babi serta membandingkannya dengan daging sapi. Tim ini keseluruhan terdiri dari mahasiswa Ilmu dan Teknologi Pangan IPB yang tergabung dalam wadah HMPPI LC Himitepa. Tim tersebut adalah : M.T.Assyaukani (Co.), Bima Sakti Aswan, Ihsaniati Nur Rahmatika, Sri sugiharti, Gema Buana Putra, Datoe M. Iqbal, Kurnia Ramadhan, Shinta Dewi, Eka Febrial, Jamal Zamrudi, Dyah Ayu dan Mustarofa Ahmad. Kegiatan ini dibawah bimbingan Bapak Dr. Ir. Joko Hermanto sebagai ahli ilmu daging di jurusan ITP. Kegiatan ini diadakan pada hari Kamis, tanggal 12 Oktober 2006 di Lab Evaluasi Sensori PAU dibawah pengawasan Ibu Sri. Kami berharap informasi ini bermanfaat bagi Anda khususnya menjelang hari Idul Fitri, hari ketika permintaan daging sangat tinggi sehingga bisa meningkatkan kewaspadaan kita. Kami berharap usaha ini dapat menjadi setitik usaha yang cukup berarti bagi tegaknya nilai kehalalan di Indonesia.

Ada beberapa perbedaan mendasar antara daging babi dan sapi. Dr. Ir. Joko Hermanto, Guru besar Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB, mengatakan bahwa secara kasat mata ada lima aspek yang terlihat berbeda antara daging babi dan sapi yaitu warna, serat daging, tipe lemak, aroma dan textur. Atas dasar itu fokus pengamatan kami diarahkan pada lima aspek tersebut.

Dari segi warna, terlihat daging babi memiliki warna yang lebih pucat dari daging sapi (lihat gambar 1), warna daging babi mendekati warna daging ayam. Namun perbedaan ini tak dapat dijadikan pegangan, karena warna pada daging babi oplosan biasanya dikamuflase dengan pelumuran darah sapi, walau kamuflase in dapat dihilangkan dengan perendaman dengan air. Selain itu, ada bagian tertentu dari daging babi yang warnanya mirip sekali dengan daging sapi sehingga sangat sulit membedakannya.

Dari segi serat daging, perbedaan terlihat dengan jelas antara kedua daging. Pada sapi, serat-serat daging tampak padat dan garis-garis seratnya terlihat jelas. Sedangkan pada daging babi, serat-seratnya terlihat samar dan sangat renggang. Perbedaan ini semakin jelas ketika kedua daging direnggangkan bersama (lihat gambar 2).

Dari penampakkan lemak, perbedaan terdapat pada tingkat keelastisannya. Daging babi memiliki tekstur lemak yang lebih elastis sementara lemak sapi lebih kaku dan berbentuk. Selain itu lemak pada babi sangat basah dan sulit dilepas dari dagingnya sementara lemak daging agak kering dan tampak berserat (lihat gambar 3). . Namun kita harus hati-hati pula bahwa pada bagian tertentu seperti ginjal, penampakkan lemak babi hampir mirip dengan lemak sapi.

Dari segi tekstur, daging sapi memiliki tekstur yang lebih kaku dan padat dibanding dengan daging babi yang lembek dan mudah diregangkan (lihat gambar 4). Melalui perbedaan ini sebenarnya ketika kita memegangnya pun sudah terasa perbedaan yang nyata antar keduanya karena terasa sekali daging babi sangat kenyal dan mudah di “biye” kan. Sementara daging sapi terasa solid dan keras sehingga cukup sulit untuk diregangkan

Dari segi aroma, terdapat sedikit perbedaan antara keduanya. Daging babi memiliki aroma khas tersendiri, sementara aroma daging sapi adalah anyir seperti yang telah kita ketahui. Segi bau inilah yang -menurut pak Joko- sebenarnya senjata paling ampuh untuk membedakan antar kedua daging ini. Karena walaupun warna telah dikamuflase dan dicampur antar keduanya, namun aroma kedua daging ini tetap dapat dibedakan. Sayangnya kemampuan membedakan melalui aromanya ini membutuhkan latihan yang berulang-ulang karena memang perbedaannya tidak terlalu signifikan.

Secara umum karakteristk daging babi ternak dan babi hutan (celeng) mirip satu sama lain, sementara daging babi memiliki perbedaan yang cukup banyak dengan daging sapi. Namun ketika kedua jenis daging tersebut telah dicampurkan, apalagi setelah dikamuflase dengan darah sapi, keduanya (daging babi dan sapi) menjadi sangat sulit untuk dibedakan. Penjualan daging babi oplosan merupakan kegiatan yang ilegal, sehingga biasanya daging ini tidak di display di meja penjualan. Daging ini biasanya dikeluarkan ketika ada pembeli yang menanyakan, “apakah ada daging murah pak?” sehingga kita pantas menaruh curiga bila ada penjual yang menjual daging dengan harga “miring”. Sifat yang lain juga adalah lokasi penjualan yang biasanya di tempat yang gelap dan cukup terpisah dari yang lainnya supaya daging tidak menjadi pusat perhatian orang banyak..

Pada akhirnya keputusan ada di tangan kita masing-masing, apakah kita ingin mencoba untuk lebih mencermati tiap daging yang kita beli atau acuh taj acuh saja. Perilaku kita akan menggambarkan seberapa besar kita menaruh perhatian terhadap aspek kehalalan terhadap pangan yang kita konsumsi dan juga sebagai parameter sejauh mana kita menghayati bulan ramadhan yang mulia ini. Allahu a’lam bisshawab.

*Penulis adalah kordinator wilayah Jawa Barat Himpunan Mahasiswa Peduli Pangan Indonesia (HMPPI), kritik saran dapat disampaikan ke: assyaukani@gmail.com

http://assyaukani.blogspot.com/2006/12/waspadai-daging-babi-oplosan.html

Written by أبو هـنـاء ألفردان |dr.Abu Hana

April 7, 2009 at 06:24

13 Responses

Subscribe to comments with RSS.

  1. Terima Kasih infonya..

    albanyfml

    July 11, 2012 at 14:17

  2. […] Kenali Ciri-Ciri Daging BABI/CELENG ! […]

  3. nau’u zubillah min zalik

    hery

    October 11, 2011 at 23:10

  4. Terima kasih infonya. Sangat bermanfaat.

    Arie

    April 12, 2011 at 20:33

  5. Askum
    mo tnya perbedaan bakso babi dan sapi dr segi rasa dan bentuk? Jzk

    @ Wa’alaikumussalaam Warohmatullaahi Wabarokatuh
    secara fisik dan kasat mata agak sulit membedakannya, karena seringnya mereka mencampur antara daging sapi dengan daging babi. Kalo secara laboratorium disini…

    Nunu

    October 4, 2009 at 22:10

  6. Info yg sangat bermanfaat. Tp bs g d buat brosur yg menjelaskan scr singkat dlm versi pdf shg dpt d print dan d edarkan d lingkungan terdekat utk mengingatkan saudara2 muslim qt.

    @ mudah-mudahan ada rekan yang bisa membantu membuatkan brosurnya.. ayo yg jago desain..
    Lam kenal mas eko..

    Eko

    September 15, 2009 at 06:28

  7. […] Ciri-ciri daging babi bisa anda lihat di sana. […]

  8. makasih infonya..

    ridwan

    August 15, 2009 at 22:57

  9. […] berasal dari sini, cukup lengkap dan komprehensif dalam menjelaskan daging sapi, babi, dan […]

  10. […] April 28, 2009 oleh sidikl27 […]

  11. Info yang menyejukkan hati. Supaya kita lebih berhati2 :)

    @ Baarokallaahu fiikum..

    mutiara

    April 26, 2009 at 21:05

  12. nice info

    thx ya

    @ hatur nuhun..

    Aura

    April 24, 2009 at 19:31

  13. bermanfaat sih, tapi kayaknya masih agak sulit cara bedainnya

    tricks video editing

    April 24, 2009 at 12:04


Leave a reply to mutiara Cancel reply