SEPEDA MOTOR DICURI CILEUNYI, MOTOR CURIAN BANDUNG : Motor Curian Yamaha VeGA-R TKP Perumahan Tamansari Manglayang Regency, Cimekar, Cileunyi, Perumahan Bumi Langgeng, Perumahan Rama Biru Asri, Blok Pesantren Adhwa`us Salaf Bandung
SEPEDA MOTOR DICURI CILEUNYI, MOTOR MURAH CURIAN BANDUNG : Sepeda Motor VEGA-R murah curian, Motor Curian Yamaha VeGA-R TKP Perumahan Tamansari Manglayang Regency, Cimekar, Cileunyi, Perumahan Bumi Langgeng, Perumahan Rama Biru Asri, Blok Pesantren Adhwa`us Salaf Bandung
Bismillah,
Walhamdulillah, telah diambil tanpa haknya motor kesayangan saya
Waktu Kejadian : hari Rabu, 12 Juni 2013 sekita pukul 01.00- 02.00 dinihari
TKP : di samping rumah (Blok Pesantren Adhwa`us Salaf, Cileunyi Kulon, Bandung) .
Modus : Membongkar dinding samping rumah (belum diplester) karena sedang renovasi rumah, kemudian para pelaku mencongkel batu bata satu-persatu sampai membentuk lubang berukuran 1×1,5 meter, selanjutnya karena motor dikunci stang dan memakai “kunci ganda” maka para pelaku menggotong sepeda motor saya dan membawa kabur melewati kebun samping portaal (karena ada portal yang terpasang) .
Pelaku : diperkirakan berupa sindikat lebih dari 3 orang, membawa senjata tajam (dilihat dari pohon pepaya yang ditebas di pekarangan saya) . saya mencurigai bahwa sangat mungkin melibatkan warga kampung sekitar (sekejengkol, cijati/manjah beureum) karena pelaku mengetahui persis TKP.
Perlu diketahui bahwa dalam kurun waktu sekitar 1 tahun terakhir telah terjadi pencurian sekitar 20-30 sepeda motor di wilayah :
-
Perumahan Tamansari Manglayang Regency, Cileunyi
-
Perumahan Bumi Langgeng
-
Perumahan Rama Biru Asri
-
Blok Pesantren Adhwa`us Salaf Bandung
Spesifikasi Motor yang dicuri:
Merk : Yamaha VEGA-R
Warna : Merah marun
Keluaran : 2008
Plat : D 6829 WY
Nomor Rangka : (menyusul)
|
Bagi yang berhasil menemukan baik sipil maupun aparat kepolisian maka akan kami berikan imbalan yang pantas.
bagi para pelaku dan sindikatnya (termasuk informan yang memberitahukan TKP rumah saya) ingatlah :
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berkata kepada Mu’adz bin JabalRadhiallahu ‘Anhu:
وَاتَّقِ دَعْوَةَ الْمَظْلُومِ فَإِنَّهُ لَيْسَ بَيْنَهُ وَبَيْنَ اللَّهِ حِجَابٌ
Takutlah kamu terhadap doa orang yang teraniaya, karena tidak ada penghalang antara dirinya dengan Allah. (HR. Bukhari No. 1496)
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:
ثَلَاثَةٌ لَا تُرَدُّ دَعْوَتُهُمْ الصَّائِمُ حَتَّى يُفْطِرَ وَالْإِمَامُ الْعَادِلُ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُوْمِ
“Tiga orang yang tidak akan ditolak doanya: orang puasa sampai ia berbuka, imam yang adil, dan doa orang yang dizalimi.” (HR. Al-Tirmidzi)
Allah Ta’ala melarang berkata-kata kasar secara terus terang, kecuali bagi orang yang dizalimi.
لا يُحِبُّ اللَّهُ الْجَهْرَ بِالسُّوءِ مِنَ الْقَوْلِ إِلا مَنْ ظُلِمَ وَكَانَ اللَّهُ سَمِيعًا عَلِيمًا
Allah tidak menyukai Ucapan buruk, (yang diucapkan) dengan terus terang kecuali oleh orang yang dianiaya. Allah adalah Maha mendengar lagi Maha mengetahui. (QS. An Nisa (4): 148)
Bagi orang yang mengalami kezaliman orang lain, apalagi musuhnya, maka tidaklah salah, bukan pula aib, jika dia berkata keras lagi kasar, dan juga doa buruk kepada orang yang menzaliminya sebagai hujjah dan penjelas bahwa orang tersebut memang telah berbuat zalim.
Ibnu Abbas berkata tentang ayat ini: “Allah tidak suka seseorang mendoakan keburukan untuk selainnya, kacuali ia dalam keadaan dizalimi. Allah memberikan keringanan baginya untuk mendoakan keburukan atas orang yang menzaliminya.dan itu ditunjukkan oleh firman-Nya, “Kecuali oleh orang yang dianiaya.” (namun), jika bersabar maka itu lebih baik baginya. (Lihat Tafsir Ibnu Katsir terhadap ayat di atas)
Disebutkan dalam Tafsir Al Muyassar:
لا يُحِبُّ الله أن يَجهر أحدٌ بقول السوء، لكن يُباح للمظلوم أن يَذكُر ظالمه بما فيه من السوء; ليبيِّن مَظْلمته
Allah tidak menyukai seseorang mengeraskan ucapan buruk dengan suara keras, tetapi dibolehkan bagi orang yang dianiaya kepada orang yang menganiaya dirinya keburukan itu, untuk menjelaskan kezalimannya. (Tafsir Al Muyassar, 2/146)
Berkata Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin Rahimahullah:
ولا حرج على الإنسان أن يدعو على ظالمه بقدر ظلمه وإذا دعا على ظالم بقدر ما ظلمه فهذا إنصاف والله سبحانه وتعالى يستجيب دعوة المظلوم
Tidak mengapa bagi manusia untuk mendoakan orang yang telah menzaliminya sejauh kadar kezalimannya itu, jika dia berdoa untuk orang yang menzaliminya sejauh kadar kezalimannya, maka itulah yang bijak. Dan, Allah Subhanahu wa Ta’ala mengabulkan doa orang yang dizalimi. (Syarh Riyadhush Shalihin, 1/941. Mawqi’ Jaami’ Al Hadits An Nabawi)
relakan saja mas,mngkin itu lbh baik,,,,,,,,,
mukmin sejati
June 19, 2013 at 01:40