طبيب الطب النبوي Dokter Pengobatan Nabawi

Islam, Hukum, Sholat, Tatacara

APAKAH “SUNTIKAN INSULIN” BAGI PENDERITA DIABETES MELITUS (DM) MEMBATALKAN PUASA? | Cara Memakai/Menggunakan “Insulin Pen” atau “OneJect” Suntikan Insulin, Injeksi Insulin

leave a comment »


APAKAH SUNTIKAN INSULIN BAGI PENDERITA DIABETES MELITUS (DM) MEMBATALKAN PUASA?

Buku Fatwa orang sakit

Tanya:

Ada seorang penderita Diabetes millitus (DM) yang memakai semacam alat (oneject insulin-red). Jika tidak memakai obat ini maka kadar gula di dalam darahnya akan naik. Dan ketika Saya mengalami sakit serupa khususnya pada bulan Ramadhan, apakah boleh bagi Saya menggunakan alat ini? Untuk diketahui–karena tidak menggunakan alat ini- Saya jatuh sakit dan harus opname di  Rumah Sakit dan tidak bisa berpuasa selama sepuluh hari, sehingga Saya harus mengqadha`nya. Demikianlah masalah Saya dan  pengobatan tersebut tidak bisa dilakukan pada malam hari.

Jawab:

Tidak mengapa Anda menggunakan alat yang dimaksud (Oneject insulin-red) pada siang hari Ramadhan, dan tidak ada kewajiban  mengqadha`nya karena Anda tetap bisa puasa. Dan jika memungkinkan dilakukan pada malam hari serta tidak menyusahkan Anda maka hal itu lebih baik.

وبالله التوفيق , وصلى الله على رسوله , وآله و صحبه وسلم .

LAJNAH DA`IMAH LIL BUHUTS AL`ILMIYYAH WAL IFTA`  

Ketua

Anggota

Anggota

Anggota

Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz

Abdurrazzaq Afifi

Abdullah bin Ghudayan

Abdullah bin Qu’ud

[Dari Fatwa Lajnah Da`imah no.3929]

Buku Panduan Lengkap Fikih Orang Sakit, Penerbit : Toobagus Publishing, Tebal : 416 Halaman

Penulis : Syaikh Fauzan bin Sahlih  Al-Fauzan

Penterjemah : Abu Abdillah Al-Watesi, Editor : dr.Abu Hana El-Firdan

***

nama : Insulin Pen

kegunaan : Media untuk menginjeksikan insulin

cara memakai insulin pen oneject

cara penggunaan

Lepaskan penutup pena atau topi

Jika menggunakan intermediate-acting insulin, dengan lembut putar pena di antara telapak tangan 15 detik untuk campuran. Melanjutkan langkah-langkah yang tersisa.

Lepas Kertas dan Pasang Jarum

A.  Tarik penutup kertas dari pena jarum.

B.  Pasang  jarum ke ujung pena insulin.

C.  Remove outer needle cover.Lepaskan penutup jarum luar.

D.  Lepaskan penutup jarum dalam.

Pastikan Pena Siap

A.  Putar tombol pemilih dosis di ujung pena untuk 1 atau 2 unit (dosis menonton perubahan tanda dengan berubahnya tombol).

B.  Pegang pena dengan jarum menunjuk ke atas. Tekan tombol dosis sampai benar-benar sampai menetes. Ulangi, jika perlu, sampai insulin terlihat di ujung jarum.. Dial akan kembali ke nol setelah menyelesaikan langkah dasar.

Mengatur Dosis

Putar dosis tombol untuk mengatur dosis insulin. (Anda dapat memutar mundur juga.) Pena akan memungkinkan Anda untuk menerima hanya jumlah yang telah ditetapkan. Periksa jendela dosis untuk memastikan Anda dosis yang tepat.

Pilih Tempat Injeksi

Pilih tempat injeksi. Perut adalah tempat yang disukai untuk banyak jenis insulin – antara bagian bawah rusuk dan kemaluan baris, menghindari sekitar 3-4 inci pusar. Bagian atas paha dan belakang lengan atas (jika Anda fleksibel) dapat juga digunakan.

Menyuntikkan Insulin

A.  Posisikan ibu jari di ujung atas tombol pena dengan tenang untuk terus aman.

B.  Dengan lembut mencubit kulit dengan tangan bebas.

C.  Cepat memasukkan jarum pada sudut 90 derajat. Melepaskan cubitan.

D.  Gunakan ibu jari Anda untuk menekan tombol dosis sampai berhenti (jendela dosis akan kembali pada nol). Biarkan jarum di tempat selama 5-10 detik untuk membantu mencegah insulin dari bocor keluar dari tempat injeksi (lihat paket masukkan waktu untuk mempelajari rekomendasi untuk pena).

Tarik jarum langsung keluar dari kulit. Adalah normal untuk kadang-kadang melihat setetes darah atau memar. Lap dengan tisu atau bola kapas beralkohol, tapi jangan ditekan.

Tutup kembali Insulin Pen

Tutup kembali Insulin. Buang jarum pergi dalam wadah keras (pil kosong atau deterjen wadah kendi aman contoh. Letakkan penutup jarum luar kembali pada pena.

Selamat, Anda sudah selesai !

http://medicatherapy.com/index.php/content/printversion/373

Cara Suntik Insulin Diabetes yang Tepat

Vera Farah Bararah – detikHealth
Jakarta, Bagi beberapa diabetesi (penderita diabetes), insulin merupakan salah satu obat yang bisa menyelamatkan nyawanya. Tapi sebaiknya diabetesi mengetahui 9 fakta mengenai cara kerja insulin.

Insulin yang disuntikkan ke diabetesi berfungsi mengambil alih atau menambah peran dari insulin alami yang biasanya berguna untuk mengontrol gula darah.

Namun menggunakan insulin tidak semudah mengonsumsi obat lainnya, karena sejumlah faktor bisa mempengaruhi kemampuan dari obat untuk mengontrol kadar gula darah.

Dikutip dari HuffingtonPost, Selasa (31/8/2010) ada 9 fakta yang harus diketahui pengguna insulin untuk membantu menentukan efek dari insulin:

1. Berapa banyak insulin yang disuntikkan?
Jumlah insulin yang disuntikkan dipengaruhi oleh usia, berat badan, pola makan, aktivitas dan kesehatan secara menyeluruh. Selain itu melakukan pengujian kadar gula darah dengan alat bisa membantu seseorang mengetahui jumlah insulin yang tepat dikonsumsi.

Karena jika seseorang menyuntikkan insulin terlalu banyak bisa berisiko hipoglikemia (kadar gula darah terlalu rendah sehingga berbahaya bagi tubuh), sedangkan jika terlalu sedikit berisiko hiperglikemia (kadar gula darah terlalu tinggi).

2. Di mana insulin tersebut disuntikkan?

Insulin akan bekerja paling cepat saat disuntikkan ke perut, yaitu di atas atau daerah samping pusar. Insulin akan masuk ke sistem tubuh sedikit lebih lama jika disuntikkan pada lengan atas. Lebih lambat lagi jika disuntikkan di kaki dan paling lambat ketika disuntikkan di bokong (pantat).

Untuk hasil terbaik, sebaiknya menyuntikkan di daerah yang sama setiap kali sebelum makan. Misalnya menyuntikkan di daerah perut sebelum sarapan dan di daerah paha sebelum makan malam. Tapi usahakan untuk tidak menyuntikkan insulin di tempat yang sama setiap waktu, karena jaringan parut akan muncul dan mempengaruhi penyerapan insulin.

3. Jam berapa insulin disuntikkan?

Insulin seringkali disuntikkan sesaat sebelum makan (walaupun tergantung pada jenis insulin yang digunakan), karena hal ini akan bekerja lebih baik ketika glukosa dari makanan mulai memasuki darah. Para ahli menyarankan untuk menyuntik sebelum makan atau sekitar 20-30 menit sebelum makan, namun tergantung pada jenis dan durasi waktunya.

“Hal ini karena setiap orang menginginkan insulin bekerja atau datang ketika makanan yang dikonsumsi sedang dicerna oleh tubuh,” ujar Christine Tobin, RN, presiden perawatan kesehatan dan pendidikan di American Diabetes Association.

4. Apakah seseorang berolahraga?
Olahraga atau latihan bisa membuat seseorang lebih sensitif terhadap insulin, sehingga membuat seseorang lebih sedikit menggunakan insulin. Namun terkadang latihan yang terlalu intens bisa menyebabkan kadar gula darah meningkat yang membuat seseorang memerlukan lebih banyak insulin. Sehingga seseorang harus melakukan beberapa trial and error untuk mengetahui bagaimana pengaruh latihan terhadap kebutuhan insulinnya.

5. Apakah seseorang sedang sakit?
Pada saat seseorang sedang sakit, gula darah cenderung naik lebih tinggi dari biasanya sehingga memungkinkan orang untuk menyuntikkan insulin lebih banyak. Namun hal ini harus dipastikan terlebih dahulu dengan dokter yang memeriksa.

Sebagian orang terkadang tidak merasa lapar ketika sedang sakit atau makan dalam jumlah sedikit, sehingga berpikir dirinya tidak memerlukan insulin. Padahal bila seseorang sakit ada kemungkinan ia membutuhkan lebih banyak insulin.

6. Apakah sedang merasa tertekan atau stres?
Hormon-hormon yang dilepaskan ketika seseorang merasa tertekan, secara langsung dapat mengubah tingkat glukosa dalam darah dan membuat tubuh menghentikan produksi insulinnya.

“Setiap jenis stres, bahkan stres psikologis bisa meningkatkan gula darah. Sehingga tak jarang mereka membutuhkan lebih banyak insulin pada saat itu,” ungkap Tobin.

7. Seberapa panas suhu tubuh?
Jika seseorang baru saja selesai mandi air hangat atau menggunakan bantal pemanas di otot kaki, maka insulin akan masuk ke dalam sistem tubuh lebih cepat dibandingkan bila otot berada pada suhu normal. Beberapa ahli menyarankan pada kondisi tertentu jika perlu dilakukan pendinginan terlebih dahulu untuk memperlambat penyerapan.

8. Apakah mengonsumsi air yang cukup?
Jika tubuh tidak memiliki air yang cukup, maka darah tidak bisa mengalir dengan mudah ke kulit sehingga insulin tidak dapat diserap dengan cepat. Selain itu dehidrasi juga cenderung meningkatkan gula darah dan dapat menyebabkan resistensi terhadap insulin untuk sementara waktu.

9. Apa yang dikonsumsi orang tersebut?
Makanan yang dikonsumsi tidak akan mempengaruhi penyerapan insulin di dalam darah, tapi akan mempengaruhi kadar gula darah seseorang secara umum.

Misalnya makanan berlemak akan diserap perlahan-lahan, sehingga bisa saja insulin sudah mulai bekerja sebelum makanan tersebut diserap tubuh. Sedangkan untuk makanan kaya karbohidrat seperti nasi atau roti putih yang memiliki indeks glisemik tinggi akan diserap lebih cepat.

“Karenanya konsistensi asupan protein, karbohidrat dan waktu makan menjadi hal yang penting bagi penderita diabetes,” ungkap Tobin.

Bagaimana menurut Anda?