طبيب الطب النبوي Dokter Pengobatan Nabawi

Islam, Hukum, Sholat, Tatacara

KAM’AH ; Mu’jizat Pengobatan Penyakit Mata

with 8 comments


Rosululloh Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda : “Kam’ah termasuk al-mann, airnya menyembuhkan mata.”1) Kam’ah tumbuh di tanah tanpa ditanam. Ia disebut kam’ah, karena keadaannya yang tersembunyi. Ia tersembunyi di bawah tanah, tanpa daun dan batang. Materinya berasal dari saripati tanah yang beruap yang menumpuk ke arah permukaan. Materi-materi ini menumpuk disebabkan oleh dinginnya musim dingin dan ditumbuhkan oleh hujan di musim semi, sehingga ia tumbuh dan muncul di permukaan tanah. Karena itu, ia disebut pula dengan judariyyu `l-ardhi (cacar bumi).
Kam’ah ini tumbuh di musim semi, bisa dimakan mentah maupun setelah dimasak. Ia juga disebut nabâtu `r-ro‘d (tumbuhan petir), karena kam’ah akan muncul banyak, bila banyak petir, dan tanah merekah karena kemunculannya. Ada jenis kam’ah yang bisa membunuh, warnanya agak kemerahan, bisa mengakibatkan tercekik (mati lemas). Kam’ah digunakan sebagai celak, akan lebih bagus bila ia digunakan bersama itsmid. Penggunaan Itsmid dan Celak untuk Penyakit Mata Demikianlah bab yang ditulis oleh Bukhôrî dalam Shohîh-nya Al-Itsmid wa `l-Kuhl mina `r-Romad (Menggunakan Itsmid dan Celak untuk Penyakit Mata).Dari Salîm dari ayahnya, dimarfû‘kannya :
“Itsmid itu memperjelas penglihatan dan menumbuhkan bulu mata.”2)

Beliau Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda :“Sebaik-baik celak kalian adalah itsmid, yang digunakan sebelum tidur, sesungguhnya ia bisa memperjelas penglihatan dan menum-buhkan bulu mata.”3)Unsurnya dingin dan kering, bisa menjadi sarana yang bermanfaat menguatkan penglihatan mata, menguatkan urat-uratnya, dan memelihara kesehatannya. Ia menghilangkan daging yang berlebih dalam luka-luka dan bisul-bisul di mata, membersihkan kotorannya, menghilangkan pusing apabila digunakan bersama madu yang dicampur sedikit air. Ia juga bisa menyembuhkan luka bakar, jika ia ditumbuk dan dicampur dengan sebagian lemak segar serta dioleskan pada luka bakar. Ia merupakan celak mata yang paling baik, apalagi untuk orang-orang yang sudah tua, yang penglihatan mereka sudah lemah; apabila dicampur sedikit dengan misik.4)

Al-Hâfizh Ibnu Hajar telah membawakan kepada kita sebuah kisah yang sangat populer. Ia berkata : Imam Nawawî berkata, “Yang benar, airnya bisa menyembuhkan seluruh penyakit mata secara mutlak. Air kam’ah diperas dan diteteskan ke mata.”Ia juga berkata, “Saya dan beberapa orang lain pernah melihat di zaman sekarang, orang yang buta dan sudah tidak memiliki kemampuan penglihatan sama sekali. Lantas, ia mencelaki matanya dengan air kam’ah saja, maka ia pun sembuh dan penglihatannya kembali normal. Ia adalah Syaikh yang terpercaya, Kamâl bin ‘Abd Ad-Dimasyqî, seorang yang sholih dan ahli periwayatan hadits. Beliau memakai air kam’ah, karena meyakini dan ingin meraih berkah hadits ini, lantas Alloh memberikan manfaatnya kepadanya.”Berikut ini sebuah artikel yang berjudul Kam’ah, Fithriyyât Judzariyah5). Saya meringkasnya dalam beberapa poin berikut :

Pengertian Kam‘ah
Kam‘ah dalam bahasa orang-orang Maghrib disebut Tirfas. Kam’ah adalah tunas yang bentuknya semacam gumpalan pada cendawan-cendawan kecil.Dalam beberapa tahun yang bercuaca baik, kam’ah ber-kembang biak di tepi-tepi sungai, di mana tumbuh berbagai jenis tumbuhan dari famili ini. Kawasan yang terbentang dari Afrika Utara hingga perbatasan Asia Tengah, yang meliputi seluruh wilayah Iran, Syiria, Palestina, dan Jazirah Arab merupakan lingkungan alami tempat pembiakan kam‘ah.Tunas-tunas itu tumbuh di lapisan permukaan tanah, mulai dari fase tertentu. Kita kadang menyaksikan permukaan tanah yang terkuak pada dua arah vertikal, sehingga menyebabkan terbelahnya tunas-tunas tersebut. Ini dianggap sebagai fase yang memadai untuk memetik kam‘ah.

Komposisi Utama Tunas Kam’ah
Berdasarkan analisis yang dilakukan terhadap tunas-tunas (trefzia bondieri) berhasil diperoleh beberapa hasil berikut (materi basah 77 %, dan materi keringnya 23 %) : kadar karbohidrat 60% dari materi kering, protein 18 % dari materi kering, abu 13 % dari materi kering.

Kadar asam amino yang berhasil dipisahkan dan dikenali mencapai tujuh belas asam, yang mengandung asam amino yang esensial bagi tubuh. Kam‘ah Bagian dari Al-Mann, Airnya Menyembuhkan Mata6) Salah satu penulis menjadikan kalimat di atas sebagai judul artikelnya7), saya akan meringkaskan poin-poin pentingnya sebagai berikut :

Ibnu Sînâ menyebutkan bahwa air kam’ah direbus, kemudian didinginkan, kemudian digunakan untuk celak. Kam’ah adalah salah satu jenis jamur yang tumbuh di bawah permukaan tanah hingga kedalaman kurang lebih tiga puluh sentimeter, biasanya bergerombol. Jamur ini termasuk famili tyobrus. Kadang-kadang ia tumbuh di dekat pelepah pohon. Jumlah satu kelompok biasanya berkisar antara sepuluh hingga dua puluh. Batangnya bulat berdaging, lunak dan teratur, permukaannya halus atau berbintik-bintik, bentuknya bundar, warnanya berbeda-beda, ada yang keabu-abuan, ungu, hingga hitam. Kam‘ah banyak berada di tanah Jazirah Arab. Juga ada di Syam dan Mesir. Di Eropa juga ada, khususnya di Prancis dan Italia. Jenis kam‘ah yang terbaik adalah yang kecil dan tumbuh di tanah berpasir.

Ciri-ciri Kam‘ah
Orang-orang Arab menyebutnya nabâtu `r-ro‘d (tumbuhan petir), karena ia tumbuh banyak apabila banyak terdapat petir, ditumbuhkan oleh hujan di musim semi, seiring dengan terjadi-nya petir dan turunnya hujan. Sabda Nabi, “Termasuk Al-Mann”, maksudnya adalah Alloh Ta’ala telah menjadikannya sebagai mann (karunia) bagi hamba-hamba-Nya. Ia bukan tumbuhan, bukan hewan, tidak memiliki karakteristik tumbuhan, tidak mempunyai daun, akar, batang, atau bunga. Ia juga tumbuh tanpa perlu benih, pengolahan tanah, penanaman, dan pengairan. Ia dikaruniakan oleh Alloh kepada kita begitu saja.

1) Muttafaqun ‘alaih : Bukhôrî (5708) dan Muslim (2049).
2) Ath-Thibbu `n-Nabawî, Ibnu Qoyyim Al-Jauziyah, hal. 360-361.
3) Shohîh Ibni Hibbân, terdapat pula dalam Shohîhu `l-Jâmi‘ (2761).
4) Ath-Thibbu `n-Nabawî, Ibnul Qoyyim hal. 283.
5) Tulisan Dr. Mushthofâ Hamzah, Ustadz Dr. ‘Abdul Majîd Bal‘abid, Dr. Husain Thôhirî, Hai’atu `l-I‘jâzi `l-‘Ilmî, edisi kedelapan, Syawal, 1421 H.
6) Bukhôrî (5708) dan Muslim (2049).
7) Dr. Mu‘tazz Marzûqî, Mesir, Hai’atu `l-I‘jazi `l-‘Ilmî, edisi Syawal 1421 H.
8) Fathu `l-Bârî, bab Al-Mann Syifâ‘un li `l-‘Ain.

Lebih dari itu, ia tidak bisa ditanam dan dibudidayakan.

Semua riset ilmiah menegaskan bahwa setiap upaya budi daya kam’ah selalu berakhir dengan kegagalan, sehingga ia masih tetap merupakan karunia Alloh yang diberikan begitu saja kepada kita. Hadits Rosululloh Shallallahu ‘Alaihi Wasallam tersebut pun masih merupakan mukjizat hingga Alloh kelak mewarisi bumi dan siapa saja yang ada di atasnya.Kam‘ah Menurut Penelitian Ilmiah
Air kam’ah berwarna coklat dan beraroma menyengat. Airnya sering digunakan untuk penelitian medis. Di antaranya :
1. Penelitian bakteriologis, dalam media yang dilakukan pengembangbiakan bakteri gram positif dan gram negatif dan diberikan air kam’ah pada koloni bakteri itu, ternyata tidak terjadi pertumbuhan bakteri.
2. Uji coba pemakaian air kam‘ah terhadap lensa mata yang kabur.
3. Uji coba pemakaian air kam‘ah terhadap kasus-kasus trakoma.

Dari penelitian tersebut, kita bisa mendapatkan kesimpulan yang jelas bahwa air kam’ah mencegah “terbentuknya jaringan ikat” (fibrosis) pada penyakit trakoma, karena intervensinya secara dominan dalam pembentukan sel-sel yang membentuk jaringan ikat. Bisa jadi, hal itu terjadi akibat netralisasi efek kimiawi racun-racun trakoma dan minimalisasi bertambahnya penumpukan sel. Pada saat yang sama, ia juga mencegah pertumbuhan abnormal sel-sel konjungtiva dan meningkatkan nutrisi bagi sel-sel ini melalui perluasan pembuluh darah pada konjungtiva.

Karena infeksi pada konjungtiva disebabkan oleh proses terbentuknya jaringan ikat, sebagaimana telah saya sebutkan, maka kam’ah bisa mencegah terjadinya infeksi konjungtiva atau trakoma tersebut.

Fakta-fakta ilmiah ini terlihat jelas dan nyata, sedangkan Rosululloh Shallallahu ‘Alaihi Wasallam telah mengabarkan kepada kita, meski beliau tidak memiliki laboratorium dan alat analisis. Itu tidak lain merupakan wahyu dari Alloh Ta’ala yang telah memilih beliau sebagai hamba pilihan di atas seluruh makhluk yang lain. (Sampai di sini ucapan Dr. Mu’tazz Marzûqî)

 

Cara Penggunaan Kam‘ah
Ibnu Hajar Al-‘Asqolânî dalam Fathu Al-Bârî mengatakan bahwa kam’ah dibelah, direbus di atas bara sampai airnya mendidih, kemudian batang celak diambil dan diletakkan di belahan itu ketika masih hangat, kemudian airnya digunakan untuk celak.8)
__________________________________________________________

Cara Penggunaan Kam‘ah
Ibnu Hajar Al-‘Asqolânî dalam Fathu Al-Bârî mengatakan bahwa kam’ah dibelah, direbus di atas bara sampai airnya mendidih, kemudian batang celak diambil dan diletakkan di belahan itu ketika masih hangat, kemudian airnya digunakan untuk celak.8)
__________________________________________________________

8 Responses

Subscribe to comments with RSS.

  1. biasa nya tumbuh di mana?

    phoenix389

    May 11, 2012 at 13:30

  2. kalo di surabaya beli dimana kam’ ah tolong bantuannya trim…

    sutikno

    August 15, 2011 at 14:44

  3. segala penyakit bersumber dari hati. Jaga hati kita maka Insya Allah kita senantiasa sehat

    Transferfactorformula

    February 1, 2011 at 14:09

  4. banyak ilmu barat yang bila diteliti justru berasal dari umat islam

    Transferfactorformula

    February 1, 2011 at 14:04

  5. Bismillah

    Apakah kam’ah ini sama dengan istmid yg banyak dijual saat musim haji (biasanya berupa serbuk berwarna kemerahan dan dikemasannya bertulis ‘istmid’ ) ?

    Sukron katsir

    @ Bukan, itsmid= celak mata, adapun kam’ah berasal dari jamur tertentu (biasanya dikemas dalam bentuk cairan tetes mata).

    Ummu Raji

    December 1, 2010 at 16:36

  6. Assalamu’alaikum,sblm nikah ana pernah bekerja di rs mata,skrg ana di rumah dan sering didatangi pasien sakit mata,ana kasih obat kimia ,dan seringkali cocok dan sembuh,ana takut efek samping obat kimia,ana pengin jadi herbalis,bagaimana caranya belajar dan dimana ana bisa belajar?

    ummu mu'adz

    October 8, 2010 at 21:11

  7. Ass.Wr.Wb,
    Saya seorang ibu yang mempunyai anak umur 10thn 10bln, dengan mata minus tinggi, saya sudah berobat keberbagai tempat tapi minusnya bertambah terus, saya sangat sedih karena anak saya sering dihina oleh teman2nya. Alhamdulillah saya membaca ada pengobatan dengan menggunakan Kam’ah dimanakah saya harus membeli dan terapi mata ini.

    Mohon bantuannya untuk alamat lengkapnya, sebelumnya saya ucapkan terimakasih mungkin ini jalan dari Alloh untuk menyembuhkan mata minus anak saya.

    Wslm.Wr.Wb

    @ Wa’alaikumussalaam Warohmatullaahi Wabarokaatuh.

    1. Pengobatan utama untuk keluhan anak Ibu adalah di bekam (hijamah)
    2. Kam’ah silahkan hubungi bu Aminah (hp.081314440363)

    Semoga Allah Ta’ala berikan kesembuhan.

    rita

    March 25, 2010 at 11:38

  8. dimana saya bisa dapatkan kam’ah tersebu dan berapa harganya

    @ Biasanya kami juga menyediakan, tapi stok sedang kosong. Coba hubungi klinik as-sabil jakarta
    hp. 081314440363

    choliq

    December 9, 2009 at 22:31


Bagaimana menurut Anda?