طبيب الطب النبوي Dokter Pengobatan Nabawi

Islam, Hukum, Sholat, Tatacara

Adab-adab Menguap

with 2 comments


Disunnahkan Menahan Mulut Ketika Menguap Karena Hal Itu Dari Syaithan

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Sesungguhnya Allah mencintai bersin dan membenci menguap, maka apabila salah seorang dari kalian bersin dan bertahmid kepada Allah maka wajib atas seluruh muslim yang mendengarkannya untuk mengatakan : yarhamukallah (semoga Allah merahmatimu), adapun menguap maka sesungguhnya dia dari syaithan, maka apabila salah seorang dari kalian menguap maka hendaknya dia tahan semampunya….al-hadits”[ HR. Al-Bukhari (6226).].

Di dalam perkara ini adanya hadits Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam beliau bersabda : “… sedangkan menguap maka dia itu dari syaithan…al-hadits”[20]. An-Nawawi berkata : “ Menguap sering terjadi bersamaan dengan rasa berat, jenuh, penat, badan cenderung merasa malas. Penyandaran perbuatan tersebut kepada syaithan karena dialah yang mengajak kepada syahwat, dan maksudnya di sini adanya peringatan terhadap sebab yang melahirkan darinya berpuas-puas dan memperbanyak di dalam masalah makanan[21].

Adapun menahan menguap maka hal itu adalah perkara yang disunnahkan, dan tentang hal tersebut banyak hadits-hadits yang menerangkannya, dan diantara hadits-hadits tersebut adalah hadits Abu Hurairah, beliau berkata : Bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Menguap itu dari syaithan maka apabila salah seorang dari kalian menguap maka hendaknya dia menahannya, dan apabila salah seorang dari kalian ketika menguap mengucapkan “ haa “, syaithan akan menertawakannya”, pada lafazh riwayat Muslim : “Apabila salah seorang dari kalian menguap maka hendaknya dia menahannya semampunya”. Pada lafazh riwayat Ahmad: “Maka hendaknya dia menahannya semampunya dan janganlah ia mengucapkan “aah aah,” karena sesungguhnya apabila ada salah seorang dari kalian membuka mulutnya maka sesungguhnya syaithan menertawakannya atau tertawa kepadanya”[22] .

Diriwayatkan dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiallahu ‘anhu beliau berkata : Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Apabila salah seorang dari kalian menguap maka hendaknya dia menahan dengan tangannya ke mulutnya, karena syaithan itu masuk”, dan pada lafazh riwayat Ahmad: “Apabila salah seorang dari kalian menguap dalam shalat, maka hendaknya dia meletakkan tangannya ke mulutnya, karena syaithan itu masuk bersama menguap”[23]

Al-Kazham – menahan – terkadang dengan jalan menahan dengan mulut dan mencegahnya agar tidak terbuka, dan terkadang dengan menekan gigi-gigi pada bibir, dan terkadang dengan meletakkan tangan atau pakaian pada mulut dan yang semisalnya.

Catatan penting: Sebagian orang bersandar kepada permohonan perlindungan dari syaithan ketika menguap, ini adalah kesalahan yang nyata, dari dua sisi :

Yang pertama : Bahwa ta’awwudz (mohon perlindungan) adalah perkara dzikir yang ia buat-buat dari dirinya sendiri yang tidak disyariatkan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Kedua : Orang tersebut telah meninggalkan sunnah yang Nabi perintahkan ketika menguap, yaitu menahan mulut ketika menguap semampunya apakah dengan pakaian atau dengan meletakkan tangan atau dengan cara yang lain, maka hendaknya seorang muslim memperhatikan hal ini.

Keterangan :

[20] HR. Al-Bukhari (6226) Muslim (2994) Ahmad (27504) At-Tirmidzi (370) dan Abu Daud (5028).

[21] Syarh Shahih Muslim jilid 9 (18/97).

[22] HR. Al-Bukhari (3289) Muslim (2994) Ahmad (9246) At-Tirmidzi (370) Abu Daud (5028).

[23] HR. Muslim (2995) Ahmad (10930) Abu Daud (5026) dan Ad-Darimi (1382).

SUMBER :  Terjemahan dari kitab : “Kitab Al-Adab”, karya : Fu`ad bin Abdul Azis Asy-Syalhuub.

http://kautsarku.wordpress.com/2008/09/16/kitab-al-adab-adab-bersin-dan-menguap/#more-353

Written by أبو هـنـاء ألفردان |dr.Abu Hana

December 5, 2008 at 05:18

2 Responses

Subscribe to comments with RSS.

  1. […] https://kaahil.wordpress.com/2008/12/05/adab-adab-menguap/ Share this:FacebookTwitterEmailLike this:SukaBe the first to like this post. This entry was […]


Bagaimana menurut Anda?