طبيب الطب النبوي Dokter Pengobatan Nabawi

Islam, Hukum, Sholat, Tatacara

Apakah Ayahanda dan Ibunda Nabi Muhammad Masuk Surga ?

with 14 comments


Keyakinan bahwa Ayah dan Ibu Nabi Muhammad masuk surga

Penulis : Al-Ustadz Abu Utsman Kharisman

Pada artikel di blog tersebut dengan judul : Ayah dan Ibu Nabi Muhammad SAW Masuk Sorga

Panjang lebar penulis blog tersebut menjelaskan bahwa ayah dan ibunda Nabi masuk surga. Padahal itu bertentangan dengan hadits yang shahih :

عَنْ أَنَسٍ أَنَّ رَجُلًا قَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيْنَ أَبِي قَالَ فِي النَّارِ فَلَمَّا قَفَّى دَعَاهُ فَقَالَ إِنَّ أَبِي وَأَبَاكَ فِي النَّارِ

” dari Anas bin Malik bahwasanya seorang laki-laki berkata : Wahai Rasulullah di mana ayahku ? Nabi bersabda : ‘ di neraka’ . Ketika orang tersebut berpaling, Nabi memanggilnya lagi dan bersabda : ‘Sesungguhnya ayahku dan ayahmu di an-naar (neraka) (H.R Muslim).

Penulis blog tersebut berusaha mati-matian menolak hadits ini dengan alasan bahwa hadits ini adalah ahad. Subhaanallah, dia menolak hadits yang shohih dengan alasan hanya hadits ahad, karena bertentangan dengan hawa nafsunya, namun di saat lain ia berdalil dengan hadits yang bukan sekedar ahad, namun justru tidak memiliki sanad yang jelas (seperti pada poin ke-1 di atas dan akan dikemukakan pada poin ke-4, Insya Allah). Padahal, keyakinan Ahlusunnah adalah hadits shohih bisa digunakan sebagai hujjah dalam masalah hukum maupun akidah. (Untuk melihat penjelasan lebih lanjut tentang ini bisa dilihat pada blog albashirah.wordpress.com pada tulisan : Hadits Ahad Hujjah dalam Masalah Aqidah dan Hukum bag ke-1 sampai ke-4).

Imam AnNawawi menjelaskan dalam Syarh Shohih Muslim tentang hadits di atas :

(dalam hadits ini terkandung faidah) : ” Bahwasanya barangsiapa yang meninggal dalam keadaan kafir, maka dia masuk anNaar, dan tidaklah bermanfaat baginya kedekatan hubungan kekeluargaan dengan orang-orang yang dekat (dengan Allah). Di dalamnya juga terkandung faidah bahwa orang yang meninggal dalam masa fatrah, yang berada di atas kebiasaan orang Arab berupa penyembahan berhala, maka dia termasuk penghuni annaar. Dan tidaklah dianggap bahwa dakwah belum sampai pada mereka, karena sesungguhnya telah sampai pada mereka dakwah Nabi Ibrahim, dan Nabi yang lainnya -semoga sholawat dan keselamatan dari Allah tercurah untuk mereka.

Sedangkan berkaitan dengan ibunda Nabi, terdapat penjelasan dalam hadits yang shohih, Nabi bersabda :

اسْتَأْذَنْتُ رَبِّي أَنْ أَسْتَغْفِرَ لِأُمِّي فَلَمْ يَأْذَنْ لِي وَاسْتَأْذَنْتُهُ أَنْ أَزُورَ قَبْرَهَا فَأَذِنَ لِي

“Aku memohon ijin kepada Tuhanku untuk memohon ampunan bagi ibuku, tetapi tidaklah diijinkan untukku, dan aku mohon ijin untuk berziarah ke kuburannya, dan diijinkan”(H.R Muslim dari Abu Hurairah)

dalam riwayat Ahmad :

إِنِّي سَأَلْتُ رَبِّي عَزَّ وَجَلَّ فِي الِاسْتِغْفَارِ لِأُمِّي فَلَمْ يَأْذَنْ لِي فَدَمَعَتْ عَيْنَايَ رَحْمَةً لَهَا مِنْ النَّارِ

“Sesungguhnya aku meminta kepada Tuhanku ‘Azza Wa Jalla untuk memohon ampunan bagi ibuku, namun tidak diijinkan, maka akupun menangis sebagai bentuk belas kasihan baginya dari adzab anNaar” (hadits riwayat Ahmad dari Buraidah, al-Haitsamy menyatakan bahwa rijaal hadits ini adalah rijaalus shohiih).

Dalam riwayat lain :

عَنْ أبِي رَزِينٍ، قَالَ: قُلْتَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، أَيْنَ أُمِّي؟، قَالَ:”أُمُّكَ فِي النَّارِ”، قَالَ: فَأَيْنَ مَنْ مَضَى مِنْ أَهْلِكَ؟، قَالَ:”أَمَا تَرْضَى أَنْ تَكُونَ أُمُّكَ مَعَ أُمِّي

” dari Abu Roziin beliau berkata : Aku berkata : Wahai Rasulullah, di mana ibuku? Nabi menjawab : ‘Ibumu di an-Naar’. Ia berkata : Maka di mana ornag-orang terdahulu dari keluargamu? Nabi bersabda : Tidakkah engkau ridla bahwa ibumu bersama ibuku” (H.R Ahmad dan atThobarony, dan al-Haitsamy menyatakan bahwa perawi-perawi hadits ini terpercaya (tsiqoot)).

Nabi tidak diijinkan untuk memohon ampunan bagi ibunya, disebabkan alasan yang disebutkan dalam AlQur’an :

مَا كَانَ لِلنَّبِيِّ وَالَّذِينَ آَمَنُوا أَنْ يَسْتَغْفِرُوا لِلْمُشْرِكِينَ وَلَوْ كَانُوا أُولِي قُرْبَى مِنْ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُمْ أَنَّهُمْ أَصْحَابُ الْجَحِيمِ

“Tiadalah sepatutnya bagi Nabi dan orang-orang yang beriman memintakan ampun (kepada Allah) bagi orang-orang musyrik, walaupun orang-orang musyrik itu adalah kaum kerabat (nya), sesudah jelas bagi mereka, bahwasanya orang-orang musyrik itu adalah penghuni neraka jahanam” (Q.S atTaubah :113).

Maka saudaraku kaum muslimin, telah jelas khabar dari hadits-hadits Nabi yang shohih bahwa sebenarnya ayah dan ibunda Nabi di an-Naar. Kita sebagai orang yang beriman merasa sedih dengan hal-hal yang membuat Nabi bersedih. Bukankah Nabi menangis sedih ketika beliau memintakan ampunan bagi ibundanya, namun Allah tidak ijinkan. Akan tetapi, dalil-dalil yang shohih di atas memberikan pelajaran penting bagi kita, bahwa kedekatan kekerabatan dengan orang Sholih, bahkan seorang Nabi, tidak menjamin seseorang untuk ikut-ikutan masuk surga. Sebagaimana hal ini dijelaskan oleh Imam AnNawawi di atas. Sebagaimana juga Nabi mewasiatkan kepada keluarga-keluarga dekatnya :

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ لَمَّا أُنْزِلَتْ هَذِهِ الْآيَةُ { وَأَنْذِرْ عَشِيرَتَكَ الْأَقْرَبِينَ } دَعَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قُرَيْشًا فَاجْتَمَعُوا فَعَمَّ وَخَصَّ فَقَالَ يَا بَنِي كَعْبِ بْنِ لُؤَيٍّ أَنْقِذُوا أَنْفُسَكُمْ مِنْ النَّارِ يَا بَنِي مُرَّةَ بنِ كَعْبٍ أَنْقِذُوا أَنْفُسَكُمْ مِنْ النَّارِ يَا بَنِي عَبْدِ شَمْسٍ أَنْقِذُوا أَنْفُسَكُمْ مِنْ النَّارِ يَا بَنِي عَبْدِ مَنَافٍ أَنْقِذُوا أَنْفُسَكُمْ مِنْ النَّارِ يَا بَنِي هَاشِمٍ أَنْقِذُوا أَنْفُسَكُمْ مِنْ النَّارِ يَا بَنِي عَبْدِ الْمُطَّلِبِ أَنْقِذُوا أَنْفُسَكُمْ مِنْ النَّارِ يَا فَاطِمَةُ أَنْقِذِي نَفْسَكِ مِنْ النَّارِ فَإِنِّي لَا أَمْلِكُ لَكُمْ مِنْ اللَّهِ شَيْئًا غَيْرَ أَنَّ لَكُمْ رَحِمًا سَأَبُلُّهَا بِبَلَالِهَا

” Dari Abu Hurairah beliau berkata : Ketika turun firman Allah –QS Asy-Syuaroo’:213-(yang artinya) : ‘Dan berikanlah peringatan kepada kerabat dekatmu’, Nabi memanggil orang-orang Quraisy sehingga mereka berkumpul –secara umum dan khusus-Nabi bersabda : ‘Wahai Bani Ka’ab bin Lu-ay, selamatkan diri kalian dari anNaar, wahai Bani Murroh bin Ka’ab selamatkan diri kalian dari anNaar, wahai Bani Abdi Syams selamatkan diri kalian dari anNaar, wahai Bani Abdi Manaaf selamatkan diri kalian dari anNaar, wahai Bani Hasyim selamatkan diri kalian dari anNaar, wahai Bani Abdil Muththolib selamatkan diri kalian dari anNaar, wahai Fathimah selamatkan dirimu dari anNaar, sesungguhnya aku tidak memiliki kekuasaan melindungi kalian dari (adzab) Allah sedikitpun, hanyalah saja kalian memiliki hubungan rahim denganku yang akan aku sambung (dalam bentuk silaturrahmi)(H.R Muslim)

Hanya kepada Allahlah kita berharap Jannah-Nya dan hanya kepadaNya kita memohon perlindungan dari an-Naar.

Sumber :  http://www.darussalaf.or.id/myprint.php?id=1480

Written by أبو هـنـاء ألفردان |dr.Abu Hana

July 12, 2010 at 00:31

14 Responses

Subscribe to comments with RSS.

  1. jangan biasakan beragama berdasarkan nafsu, tradisi dan ikut2an orang tanpa tahu dalil ( taqlid ). agama qt ( islam ) dasarx Al-Qur’an dan Sunnah/Hadits Nabi. jangan menolak hadits yg jelas ke shahihannya krn hanya tak sesuai nafsux, yg akhirnya hanya bisa mencari – cari pembenaran ( bukan kebenaran ).

    Sollasido

    October 23, 2012 at 21:34

  2. Mempercayai Hadits Nabi yang Shohih sepahit apapun itu lebih baik daripada mengingkarinya,kita percaya Ayah & Ibu Nabi berada Di An Nar,bukan berarti kita gembira,kita pun sedih,karena kita mencintai Nabi shollallohu ‘alaihi wasallam,tentulah yang membuat beliau sedih juga membuat kita sedih,jika berkenan Hadirkan Hadits yang mengatakan bahwa Allah menghidupkan kembali Ayah & Ibu Nabi berikut sanadnya,jangan hanya karena Nafsu kita tolak Hadits Shohih yang bertentangan dengan nafsu kita.

    Pakne Zahro

    September 6, 2012 at 23:02

  3. KLW TIDAK TW DIAM LEBIH BAIK…

    ajinuran

    July 27, 2012 at 13:09

  4. orang yang hidup dan meninggal sebelum nabi muhamad menjadi rosul dan mengikuti nabi sebelum muhamad menyebah allah yang esa (bukan musrik) berarti masuk surga termasuk ke dua orang tua nabi muhamad dan kakeknya ! ! !

    abdullah

    June 26, 2012 at 11:56

  5. klo ditilik dari sejarah arab, mengingat suku Quraisy adalah penyembah berhala (dewa bulan dan dewa bintang), pastilah masuk neraka…

    Tuhan memberkati

    jamal

    March 23, 2012 at 10:06

  6. Buat Mas Arif dan Mas Ahmad :

    Assalamua’laikum wr . wb

    kalian bilang Ayah dan Ibu Rosul di hidupkan lg sama Allah atas permintaan Rasul hanya untuk mengucapkan dua kalimat syahadat!! APA KALIAN ADA HADIST YA??

    ayah dan ibu rasul itu wafat ketika Rasul msh kecil sedangkan Rasul menjadi Rasullulah saat usia 40 th. ayah beliau wafat sewaktu beliau usia 2 bln dan ibu beliau wafat sewaktu beliau usia 4 tahun meskipun waktu itu Allah belum menurukan islam tp orang2 arab saat itu tahu bahwa tiada tuhan selain Allah maka dari itu masa itu di sebut JAHILLIYAH.
    sedangkan Abu Thalib saja paman Rasul yg membesarkan, menjaga serta melindungi beliau dari kecil sampai saat berdakwa dan tau tentang ajaran islam di saat wafat dia tidak mengucapkan dua kalimat syahdat padahal Rasul sudah memohonnya saat sakratul maut.bearti paman nabi pun mati dalam keadaan musrik begitu juga kakek Rasul Abdul Mutholib itu artinya mati dalam keadaan musrik = anNaar.

    bukankah kejadian spt di atas sudah pernah terjadi di saat Nabi Ibrahim dan Nabi Nuh.

    Mas, bicara soal agama tergantung tinggi2an ilmu dan bukan hanya ilmu saja tp juga amalan. hadist di atas itu Insya Allah shahih dan mutawatir.
    kalo memeluk islam jgn karena faktor keturunan tp juga kudu ada gurunya.

    Wallauhua’lam bishowat..walaikumsalam wr.wb ;)

    Hamba Allah

    December 24, 2011 at 01:16

    • seeeppppppppppppppp

      ajinuran

      July 27, 2012 at 13:08

  7. menurut saya kalo mengatakan bpnya nabi MUhammad dineraka, itu berarti orang itu kurang belajar kurang belajar kurang belajar tentang sejarah mf penulis anda sudah terlalu jauh berbicara sementara anda tidak memahami sejarah ……………hadis yg anda kemukan benar… tetapi beberapa waktu kemudian Allah membangkitkan Ayah Nabi dan kemudian ber islam…. cb di pelajari lg sejarah jangan sampai anda salah….menulis sebab yg anda tulis keluarga Nabi bukan orang biasa

    Ahmad

    December 27, 2010 at 20:58

  8. Mengapa kebanyakan orang yang sedikit ilmu haditsnya dengan mudah menolak hadits shahih dari Rasulullah Shalallahu ‘alayhi wasallam.

    Abu Isa

    July 15, 2010 at 01:24

  9. ijin share, dokter

    Abu Faris

    July 12, 2010 at 14:21

  10. Ayah dan ibu Nabi Muhammad di hidupkan kembali atas permintaan Nabi, lalu mereka mengucapkan dua Kalimat Syahadat. Kemudian di matikan kembali… Jadi kedua orang tua nabi itu MASUK SYURGA.
    Bagi yang PERCAYA syukur Alhamdulillah karena mendapat hidayah Allah, bagi yang TIDAK PERCAYA semoga Allah memberi petunjuk di hati mereka. Amiin..Amiin .. Yaa Robbal alamin.

    @ mohon maaf, pendapat siapapun tanpa adanya dalil dari Al-Qur’an dan Sunnah adalah tertolak..
    Adakah hadits shohih yang menceritakan kisah antum diatas?

    arief

    July 12, 2010 at 08:48


Bagaimana menurut Anda?