INILAH KATA-KATA TERAKHIR IMAM SYAFI’I, ABU HANIFAH & IMAM MALIK RAHIMAHUMULLAH SEBELUM WAFAT
INILAH KATA-KATA TERAKHIR IMAM SYAFI’I, ABU HANIFAH & IMAM MALIK RAHIMAHUMULLAH SEBELUM WAFAT
Kematian Imam Asy-Syafi’i Rahimahullah
Menjelang Akhir Hidupnya di dunia dan permulaan hidupnya di akhirat, salah seorang murid beliau yang bernama Imam Muzani datang membesuk.Saat itu Imam Syafi’i hanya bisa terbaring di pembaringan. Imam Muzani bertanya kepadanya, “Bagaimana Keadaanmu?” Beliau menjawab, “Aku merasa sebentar lagi akan meninggalkan dunia ini dan berpisah dengan teman-teman. Segelas Anggur Kematian telah aku teguk dan hanya kepada Alloh saja aku kembali. Sungguh, demi Alloh aku tidak tahu, kemana ruhku akan berjalan. Ke Surgakah atau ke Neraka? Jika ke Surga maka aku akan selamat. Namun, jika ke Neraka, maka aku akan celaka.”Setelah berkata demikian, Beliau menangis sambil melantunkan bait-bait syair berikut:
“Kala hatiku mengeras dan jalanku mulai menyempit
Aku hanya bisa mengharap titihan ampunan-Mu
Dosa-dosaku amat besar, namun jika aku bandingkan
Dengan ampunan-Mu, ya Robb, ampunan-Mu jauh lebih besar
Engkau Senantiasa melimpahkan ampunan atas segala dosa
Dan Engkau tiada pernah bosan memberi ampunan.”
(Sifat Ash-Shofwah, 3/146)
Sumber : Lilin-lilin Yang Tak Pernah Padam, Biografi Para Ulama Salaf.
Penulis : Abu Malik Muhammad ibn Hamid ibn Abdul Wahab
Kematian Abu Hanifah Rahimahullah
Imam Abu Hanifah menjelang wafatnya berkata : ” Sayangilah aku,sebab aku menderita di tengah tangah ahli dunia,kuobati diriku wahai …..Dzat Yang Maha Penyayang “.
Kematian Imam Malik Rahimahullah
Isma’il Bin Abi Uwais berkata : ” ketika Malik sakit maka aku bertanya pada sebagian keluarganya tentang apa yang diucapkannya menjelang wafat,mereka menjawab : ” Beliau bersyahadat,lalu berucap : ” Segala urusan hanya milik Allah,sebelum dan sesudahnya “.kemudian beliau wafat.
Sumber : Buku Pemandangan Sekarat, Penerbit : Pustaka Al Adwa, Penerjemah : Ust Abu Hamzah Yusuf
*****
Kisah orang-orang shalih ketika ajal menjemput mereka
Penulis : Ibrahim bin ‘Abdullah al-H’zimy
Berikut ini beberapa kisah orang-orang shalih ketika ajal menjemput mereka
1. Abu Sufyan bin al-H’rits Beliau adalah anak paman Nabi Shallallaahu ‘alaihi wasallam (sepupu beliau Shallallaahu ‘alaihi wasallam). Tatkala ajal menjemputnya, dia berkata kepada keluarganya, ‘Janganlah kalian menangisiku sebab aku tidak pernah sekalipun menyentuh dosa semenjak masuk Islam.’
2. ‘Umar bin Abi Rabi’ah Tatkala ajal menjemputnya, saudaranya, al-H’rits menangis, lalu dia berkata kepada saudaranya tersebut, ‘Wahai saudaraku, jika yang kau permasalahkan terhadap diriku adalah untaian sya’ir yang pernah kau dengar dari ucapanku berbunyi, Aku katakan kepadanya (wanita) dan dia berkata kepadaku, Semua budakku adalah bebas Sungguh! Aku tidak pernah menyingkap sekalipun jua sesuatu yang haram.’ Maka berkatalah al-H’rits, ‘Segala puji bagi Allah, Engkau telah membuat hatiku tenang.”
3. Abu Y’suf Bisyr al-Wal’d berkata, ‘Aku pernah mendengar Abu Yusuf berkata pada saat sakit yang membawa ajalnya, ‘Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui bahwa aku tidak pernah sekalipun menyentuh farji (melakukan hubungan badan) secara haram saat aku menyadarinya. Dan aku juga tidak pernah sekalipun memakai satu dirham dari yang haram saat aku menyadarinya.’
4. Abu Bakar bin ‘Ayyasy Ibrahim bin Abu Bakar ‘Ayyasy berkata, ‘Ketika menjelang ajal, aku menyaksikan ayahandaku, lalu aku menangis karenanya. Maka dia berkata kepadaku, ‘Nak, Ayahandamu ini tidak pernah sekalipun melakukan perbuatan keji.’ ‘
5. Hafsh bin Ghayy’ts ‘Umar bin Hafsh bin Ghayy’ts berkata, ‘Tatkala ajal menjemput ayahandaku, dia sempat pingsan, lalu aku menangis di samping kepalanya. Maka, dia berkata kepadaku saat tersadar, ‘Kenapa gerangan kamu menangis?.’ Aku menjawab, ‘Karena akan berpisah denganmu.’ Dan tatkala aku masuk pada pembicaraan seputar qadla (kematian), dia berkata, ‘Janganlah kamu menangis, sesungguhnya aku tidak pernah sekalipun menggunakan celanaku ini untuk sesuatu yang haram. Dan tidak pernah pula ada dua orang yang bersengketa di hadapanku duduk, lalu aku telanjangi (permalukan) salah seorang dari mereka yang terkena vonis.’
6. al-Haytsam bin Jamil Sufyan bin Ahmad al-Mash’shy berkata, ‘Tatkala sedang sekarat, aku menyaksikan al-Haytsam bin Jamil telah diarahkan ke kiblat dan budak wanitanya menutupi kedua kakinya, lalu dia sempat berkata, ‘Tutuplah keduanya, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui bahwa keduanya tidak pernah sekalipun berjalan untuk hal-hal yang haram.’
(SUMBER: al-Maw’id:Jann’t an-Na”m karya Ibrahim bin ‘Abdullah al-H’zimy, hal.82)
Subhanallah,……Allah maha Besar , maha mengetahui …dan menunjuk siapa saja yang di kehendaki-Nya,…..amin ya robbal alamin,…mohon izin di tampil di FB ( dr)
Hary Toguchi
April 28, 2013 at 21:32
gooooooooooooooooodddddddddddddddddd
risti
March 31, 2013 at 11:09
insyaa Allah…. humul waaritsunal firdausss….
Fitra Hudaiya NA
January 5, 2013 at 21:22
subhanalloh…….
harun
December 7, 2012 at 11:03
Subhanalloh…..apa bisa manusia di Zaman sekarang ini bisa mengikuti orang-orang shalih terdahulu
siswo susilo
December 7, 2012 at 10:47
Subhanalloh…sungguh diluar akal pikiran manusia di Zaman sekarang ini,seandainya saja kami bisa mengikuti keistiqomahan orang-orang shaleh maka Kezaliman tidak akan terjadi…… manusia hanya memikirkan tentang kehidupan dunia (kekuasaan,harta,martabat dll) Ya ALLAH ampunilah Dosa-dosa kami….amin..amin.. ya Robbal alamin
s
December 7, 2012 at 10:44
Bahasanya tinggi banget jadi kadang kurang bisa dipahami…
basrun
September 10, 2012 at 04:20
bahasa para ‘ulama sungguh tinggi dan banyak faidah.
dr.Abu Hana | أبو هـنـاء ألفردان |
September 13, 2012 at 11:01
izin copas semua isi artikel nya yg bermanfaat akhi
abu unaesy
July 16, 2012 at 21:24
Meneladani orang2 sholeh
Adzra v nadzifa
July 8, 2012 at 17:29
Langsung air mataku keluiar
ahmad fanani
June 1, 2012 at 08:03