(BAGUS) MENGENAL “MTA” ( MAJLIS TAFSIR AL-QUR’AN) SOLO : Mengapa Saya Keluar dari MTA (Majlis Tafsir Al-Quran) ?, 20 PENYIMPANGAN-PENYIMPANGAN MTA DITINJAU DARI PEMAHAMAN AHLUSSUNAH WAL JAMA’AH
Mengapa Saya Keluar dari MTA (Majlis Tafsir Al-Quran)
Ada faham apa sih di MTA (yang saya selisihi)?
===============================================================================
20 PENYIMPANGAN-PENYIMPANGAN MTA DITINJAU DARI PEMAHAMAN AHLUSSUNAH WAL JAMA’AH
Tidak menggunakan qo’idah tafsir yang benar, MTA membuat metode tafsir sendiri sehingga banyak kekeliruan di dalamnya.
- Memalingkan makna sifat-sifat Allah dengan tanpa hujjah yg benar.
- Membuang sifat AL-HAYAA-U bagi Allah Azza wa Jalla (Q.S Albaqarah:26) dan menggantinya dengan makna “Meninggalkan sesuatu perbuatan” berhujjah dengan hadits lemah bahkan salah dalam penulisan matannya. Padahal Rasulullah menyatakan dalam sabdanya: “innallaha hayiyyun kariimun” Sesungguhnya Allah Pemalu lagi Maha Mulia” (H.R. Abu dawud, Tirmidzi)
- Menolak Sifat Wajah bagi Allah Azza wa Jalla. MTA katakan :”Alah tidak mempunyai muka”. Sedangkan Allah Azza wa Jalla telah menjelaskan hal ini dalam firmanNya (Q.S Albaqarah:272), juga hadits hadits dari rasulullah shalalllahu’alaih wassalam “Sesungguhnya engkau tdk akan ditnggal sehingga engkau melakukan amalan yg mengharap dengan WAJAH ALLAH” (H.R Bukhari dan Muslim)
- MTA meyaqini bahwa surga tempat tinggal ADAM adalah di BUMI. Mereka menafsirkan surat albaqarah:35 bahwa Syurga Adam itu adalah “KEBUN DI ATAS BUMI INI”. Padahal ini adalah pendapat yg masyhur dari orang orang qadariyyah dan mu’tazilah.
- Menyelewengkan makna bahkan menginkari syafa’at nabi. Dlm tafsir surat albaqoroh:48 mereka mengatakan bahwa syafa’at adalah “TIUPAN ‘ILMU, BUDI PEKERTI YANG TINGGI DAN PERADABAN KENABIAN YANG SUCI, TEGASNYA DI HARI AKHIR NANTI TIDAK AKAN DITERIMA SYAFA’AT”. Padahal adanya syafa’at ini telah ditetapkan Allah Azza wa Jalla dan hadits-hadits mutawatir dari Rasulullah sholallohu’alaihi wasallam.
- Meyaqini bahwa yg haram hanya 4 saja yg disebut dalam surat al an’am:145, sedangkan yg dijelaskan oleh nabi dgn hadits yg shahih diinkarinya. Bahkan berani membuang hadits tsb.
- Salah dalam mendudukkan ayat ayat utk orang kafir dan disematkan kpd orang2 muslim, smisal surat ala’raf:40, shingga mereka menganggap sama hukumnya orang muslim dengan orang kafir jika telah masuk neraka yaitu kekal di dalamnya.
- Menganggap yg diharamkan Rasulullah hanya makruh saja jadi boleh dilakukan/dikerjakan. Ini bertentangan dengan surat alhasyr:7, dan ali imran :31
- Menganggap hadits yg shahih bahkan mutawatir disamakan dengan hadits syadz bila bertabrakan dngan alqur’an, jadi boleh dibuang, dan ini adalah pendapat yg paling bathil dari inkarussunnah.
- Mereka menghalalkan anjing buas, serigala , katak/kodok dll yg telah diharamkan rasulullah shalallahu’alaihi wasallam, tetapi utk menutupi pendapat ini dihadapan para pengikut MTA yg masih pemula maka sang ketua dan para ustadznya menjawab ;”MTA tidak berhak mengharamkan dan menghalalkan anjing, yang berhak mengharamkan dan menghalalkan hanyalah Allah”. Perkataan ini utk mengelabuhi ummat agar pengikutnya tidak lari karena tahu bahwa ustadznya mnghalalkan anjing walau dia tidak memakannya. Lihat bukti perkataan mereka dalam tafsir MTA jilid ke 4 pada saat menafsirkan surat albaqoroh:173. Padahal faham seperti ini telah dibantah oleh Rasulullah, beliau bersabda “Ingatlah, sesungguhnya apa yang diharamkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, seperti apa yang diharamkan oleh Allah”. (HR Ibnu Majah, no. 12, dishahihkan oleh Syaikh Al Albani).
- Mereka mengingkari adanya jahannamiyuun, yaitu orang yg beriman yg dientaskan dari neraka oleh Allah Azza wa Jalla berdasarkan ayat2 yg diperuntukkan bagi orang orang kafir. Padahal banyak hadits mutawatir yang mengabarkannya. Mereka meyaqini bahwa “”wa khobarulwaahidi dhonniyyun” hadits yg ahad adalah DUGAAN/dhonny”. Imam syafi’i telah membantah perkataan sesat ini dan beliau berkata;”ijma’almuslimuuna qodiiman wahadiitsan’ala tatsbiiti khobarilahaadi walintihaa-i ilaihi” “Kaum muslimin sejak dahulu hingga skarang telah spakat atas menetapkan hadits ahad dan berhenti padanya”(Ar-Risalah), juga dikuatkan oleh imam ibnu hajar atsqolani, ibnu abil izz, syaikh albani dll.
- Menganggap bahwa petunjuk hadits nabi tidak harus diikuti karena nabi adlah manusia biasa yang bisa benar dan bisa SALAH. Ini sungguh akan merusak syahadat mereka terhadap rasulullah, karena rasulullah bersabda :” TIDAKLAH KELUAR DARINYA MELAINKAN KEBENARAN” [Diriwayatkan oleh Ad-Daarimiy no. 501; shahih. Diriwayatkan juga oleh Ahmad 2/164 & 192, Al-Haakim 1/105-106, dan yang lainnya].
- Dalam hukum mawaarits mereka juga tidak menggunakan hadits yang shahih yg menjelaskannya, tapi hanya dengan ayat alqur’an saja yg ditafsirkan aqalnya sendiri.
- Dalam hukum zakat, mereka membuat ajaran bid’ah yaitu zakat profesi yg tdk pernah dicontohkan oleh Rasulullah dan para sahabatnya juga imam empat skalipun.
- Dan mereka menyamakannya dengan hukum zakat pertanian, TETAPI anehnya ukuran zakatnya menggunakan zakat MAL. Aneh bin ajaib, bisa bisanya membuat syari’at sendiri.
- Membolehkan tayamum mutlaq saat safar walaupun ada air, ini menyelisihi dalil yg sangat banyak.
- Menganggap bahwa laki laki dan perempuan semuanya wajib shalat jum’at scara mutlaq. Padahal jika meruju’ pada hadits nabi tidaklah sbagaimana yg mereka fahami. Dan mereka menganggap orang yg ada udzur di masjid kmudian shalat di rumahpun dianggap shalat jum’at pada hari itu.
- Mengatakan bahwa ISBAL hukumnya “MUBAH”, sdangkan Rasulullah telah menyatakan keharamannya dengan adzab neraka jika tidak dengan kesombongan dan bila dengan kesombongan lebih berat lagi yakni tdk diajak bicara oleh Allah dan tidak disucikan.
- Menghalalkan musik, maka dari itu dalam radio mereka juga full music, padahal para sahabat telh menafsirkan surat luqman:6 sbagai haramnya nyanyian dan alat alat music.
- MTA tidak mempercayai/meyaqini bahwa jin bisa masuk dalam tubuhmanusia, smentara Rasulullah telah menjelaskan dengan hadits2 yg shahih akan adanya kesurupan dan ruqyah.
- Sungguh banyak lagi penyimpangan2 dalam MTA dan kesalahan2 penafsiran mereka, tapi ini cukup kiranya sbagai peringatan agar kita berhati hati pada faham yg seperti ini. Kami memohon kepada Allah Azza wa Jalla agar menjadikan tulisan I ni di dalam timbangan ‘amalan kebaikan kami. Barokallohufiykum.
Sumber:
http://mantan-siswamta.blogspot.com/2013/02/20-penyimpangan-penyimpangan-mta.html
http://mantan-siswamta.blogspot.com/2012/08/mengapa-saya-keluar-dari-mta-majlis.html
Kami dulu sempat mengadakan taklim rutin MTA di Masjid Kampung (Al Falah Kadirojo2 Purwomartani Kalasan, Sleman, DIY) sekitar 1 tahunan, yang membuat saya keluar dari taklim MTA adalah pendapat bid’ah mereka yang mengingkari adanya syafa’at keluarnya ahli tauhid dari neraka. Ini adalah pemahahan bid’ah (baru) sebab Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wa sallam dalam banyak haditsnya menyebutkan adanya orang-orang yang akan keluar dari neraka, dan didalam Al Qur’an pun disebutkankan adanya orang-orang yang tidak kekal dineraka
وَيَوْمَ يَحْشُرُهُمْ جَمِيعًا يَا مَعْشَرَ الْجِنِّ قَدِ اسْتَكْثَرْتُمْ مِنَ الْإِنْسِ وَقَالَ أَوْلِيَاؤُهُمْ مِنَ الْإِنْسِ رَبَّنَا اسْتَمْتَعَ بَعْضُنَا بِبَعْضٍ وَبَلَغْنَا أَجَلَنَا الَّذِي أَجَّلْتَ لَنَا قَالَ النَّارُ مَثْوَاكُمْ خَالِدِينَ فِيهَا إِلَّا مَا شَاءَ اللَّهُ إِنَّ رَبَّكَ حَكِيمٌ عَلِيمٌ
Dan (ingatlah) hari di waktu Allah menghimpunkan mereka semuanya, (dan Allah berfirman): “Hai golongan jin (syaitan), sesungguhnya kamu telah banyak (menyesatkan) manusia”, lalu berkatalah kawan-kawan mereka dari golongan manusia: “Ya Rabb kami, sesungguhnya sebagian daripada kami telah dapat kesenangan dari sebagian (yang lain) dan kami telah sampai kepada waktu yang telah Engkau tentukan bagi kami”. Allah berfirman: “NERAKA ITU TEMPAT TINGGL KALIAN, KEKAL DIDALAMNYA, KECUALI KALAU ALLAH MENGHENDAKI YANG LAIN”. Sesungguhnya Rabbmu Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui. (QS. 6:128)
Dan sama-sama kita yakini (termasuk orang-orang MTA) bahwa semua bid’ah dalam agama adalah sesat dan semua kesesatan terancam masuk neraka. Ternyata mereka (MTA) berpendapat mengingkari keluarnya ahli tauhid dari neraka, dan ini adalah bid’ah yang menyelisihi As Sunnah, sedang bid’ah sesat dan terancam masuk neraka, sehingga seolah-olah mereka memvonis diri-diri mereka untuk kekal di neraka, na’udzubillah min dzalik. Kami kurang tahu saat ini mereka (MTA) sudah taubat dari pendapat bid’ah ini belum.
Namun Alhamdulillah sekarang masjid tersebut dipakai taklim Riydhush Shalihin setiap malam senin, oleh Al Ustadz Ahmad Halim Hafidzahullah (alumnus Darul Hadits Aden Yaman / Pengajar Ponpes Al Anshor Sleman), dengan panyelenggara yang dulu mengadakan taklim MTA.
Walhamdulillah, Wallahu a’lam bishshawab
Abu Taimiyyah Arif bin Suhadi Al Kalasani
arif
November 5, 2013 at 14:23
Afwan bagaimn dgn aqidah JT ( jama’ah tabligh)
Syukron
Anna kanaya
May 10, 2013 at 13:00
Reblogged this on zyrechsmart.
sandazyrechsmarts
May 10, 2013 at 08:30
ya seharusnya yg bkin postingan ini memberitahukan kpda mta apa salah mreka ,dan mberi pgarahan . .tidak dgn menjelek2an lewat tlsan sPerti ini ..itU namanya mengadu domba
angelica
May 9, 2013 at 05:12
Kalau ingin selamat dunia dan akhirat cuma ada 2 pegangan yaitu Al Qur’an dan Hadist Rasulullah shalallahu’alaihi wassallam.
Iwan setiawan
May 8, 2013 at 10:41
Awalnya saya “agak” tertarik dengan MTA. Namun, setelah beberapa kali mengikuti pengajian meskipun hanya melalui siaran radio, ada banyak hal yang sangat membuat risih dan sangat tidak sesuai dengan sikap dan sifat ahlussunah wal jama’ah. Lebih2 sang maha gurunya sangat-sangat mengandalkan “akalnya”. atas beberapa alasan dan kedangkalan “akal” sang maha guru, maka saya putuskan tidak tertarik lagi dengan MTA. wallahu a’lam bishowab
Tri Muhrodji
May 7, 2013 at 17:31
klo boleh tau, MTA itu apa?
di dirikan oleh siapa?
bagaimana struktur organisasi lengkapnya?
mohon informasi lengkap tentang apa dan bagaimana MTA itu…
trimakasih
asalamualaikum
anas
May 7, 2013 at 09:46
Thoyib.
bila ucapan anda salah. mari kita beristighfar sebenar-benar istighfar, untuk dosa yang telah kita perbuat.
bila ucapan antum benar, maka mari kita ajak mereka dengan hikmah dan mau’idhah hasanah, dan berdebat secara lembut. semoga petunjuk Allah bagi kita semua Amiin.
assalamualaikum
.
abu aliya
May 7, 2013 at 05:50
Alhamdulillah akhirnya ada jg yg sepaham dg saya,bhwa MTA sbnrnya adalah pangkal perpecahan antar umat Islam di Indonesia mereka yg dg gampang menbid’ahkan org/paham Islam lain merasa yg plg bnr dan shohih dalilnya(mnrt mereka)merasa yg sesuai Quran dan hadits(yg lain dianggap tdk),ini jg saya alami dlm grup fb saya mereka suka mencela kita dg dalil yg meloncat2 kl dikejar jg suka debat kusir,syukron katsiron tulisan antum ini akan saya share biar yg lain lbh mengerti mereka,saya jg heran pdhl dibeberapa daerah mereka menggelar kajian akbar sering dibubarkan warga mlh didaerah Madiun sampai ada yg membakar podium mereka,astghfirullah…jazakalllah bi khoiron…
Joko Indrianto
May 6, 2013 at 16:46
Mungkin dari awalya belajar agama Islam di bai’at itu menurut saya kurang pas
Retya Wanto
May 6, 2013 at 10:50