طبيب الطب النبوي Dokter Pengobatan Nabawi

Islam, Hukum, Sholat, Tatacara

Bagaimana Membedakan Madu Asli atau Palsu?

with 7 comments


Saat ini banyak sekali beredar madu palsu. Namun, dengan mengerti sifat dan kandungan madu, dapat dinilai mana madu yang “asli” dan “palsu”, serta kualitas madu apakah baik atau jelek..

1. Pemalsuan JUMLAH, dilakukan dengan menambah volume madu “asli” dengan madu “palsu”, misalkan mencampurkan gula/madu buatan yang relatif lebih murah untuk kemudian diaduk.

2. Pemalsuan MUTU, biasanya dilakukan dengan mengubah kadar air madu yang tadinya tinggi, lalu diturunkan dengan pemanasan.

3. Pemalsuan MENYELURUH, yakni madu yang diklaim “asli” padahal sebenarnya 100% buatan, jadi bukan madu yang nerasal dari lebah dengan komposisi aslinya.

Secara kasat mata memang sulit membedakannya, diperlukan pengujian kuantitatif untuk memastikan keaslian madu. Lewat uji kuantitas, madu dapat diperkirakan dipalsukan atau ditambahkan sesuatu apabila; kadar sukrosa madu naik, kadar enzim naik/turun, kadar abu menjadi naik/turun, daya hantar listrik naik, kandungan pollen dalam sedimen turun, kandungan mineral turun, aroma dan rasa berubah, kandungan HMF (Hidroksi metal Furfuraldehid) berubah, kadar protein turun, warnanya terang, madu mengandung PbCl2, PbSO4, anion dan kation.

Kandungan HMF yang merupakan produk pemecahan glukosa dan fruktosa pada madu asli maksimal 3 mg/100 gram. Madu asli juga memiliki keasaman (pH) yang tetap berkisar 3,4-4,5, sedangkan pH madu palsu 2,4-3,3 atau diatas 5. Aktifitas enzim diastase pada madu asli yang berkualitas minimal 5 dengan rasio Kalium(K) dan Natrium(Na) sekitar 4,0. Pada madu palsu rasionya 0,05-0,1. Madu asli memiliki sifat khas memutar optic ke kiri yang bisa diperiksa dengan alat polarimeter.

Secara sederhana, madu asli dan palsu dapat dibedakan dengan melihat ciri khas fisis madu asli sebagai berikut :

1. Cara pertama, meneteskan madu pada selembar kertas. Madu palsu akan mudah terserap kertas karena kandungan airnya tinggi.

2. Cara kedua, dengan mengocoknya. Madu asli akan membentuk gas atau uap air jika dikocok.

3. Cara ketiga, mencampurnya dengan telur ayam/bebek. Madu asli yang diaduk bersama telur akan membentuk gumpalan dan rasa telur berubah menjadi seperti sudah digoreng.

4. Cara keempat, dituang ke wadah berisi air. Madu asli akan langsung jatuh ke dasar wadah, sedangkan madu palsu cenderung akan menyebar.

Sayangnya, saat ini banyak madu palsu yang menyerupai madu asli hingga cara-cara tersebut hanya bisa sebagai bahan pertimbangan saja. Tipsnya adalah dengan membeli madu di tempat yang sudah terpercaya. Bila terpaksa membeli di tempat lain, bandingkan apakah harganya tidak terlalu beda jauh dengan madu sejenis dari merk lain. Jika harganya sangat murah, bias jadi madu tersebut adalah madu buatan.

Semoga bermanfaat.

Disarikan oleh dr.Abu Hana untuk https://kaahil.wordpress.com

Sumber : Buku Terapi Madu, penulis dr.Adji Suranto,SpA. Penerbit Penebar Swadaya, Jakarta, 2007.

Written by أبو هـنـاء ألفردان |dr.Abu Hana

September 18, 2008 at 10:48

7 Responses

Subscribe to comments with RSS.

  1. kalo kadar air maksimalnya berapa untuk madu asli?

    Helmi

    March 30, 2012 at 22:15

  2. […] ~https://kaahil.wordpress.com/2008/09/18/bagaimana-membedakan-madu-asli-atau-palsu/ Kategori Herbal SukaBe the first to like this post. […]

  3. kalo cara pngujian dg kertas dsb tdk akurat mending gak usah dicantumkn. saya pernah baca pengujian madu ditaro di sendok kmdian dipanaskn dg lilin, apa ini akurat?

    ahmad

    February 21, 2011 at 21:56

  4. Assalamu’alaikum wa rohmatullohi wa barokatuh, syukron info-nya pak.. klo boleh saya tau madu yang direkomendasikan saat ini madu merek apa ya? Jika tidak keberatan tolong kirim jawabannya via email. Barokallohu fiik.

    Hamdani

    June 7, 2010 at 14:03

  5. teruskan dan tingkatkan info2 bermutu yg menambah wa2san qT menjadi lebih positif dan bertambah iLmu yg lbh bermanfaat. syukron jazakumuJJW

    @ Wa iyyaakum.. Baarokallaahu fiikum..

    terimakasih atas supportnya.

    siti huwaidah

    April 27, 2009 at 12:02


Bagaimana menurut Anda?