طبيب الطب النبوي Dokter Pengobatan Nabawi

Islam, Hukum, Sholat, Tatacara

BEKAM: PENELITIAN BEKAM DI INGGRIS, TERBUKTI..!! (Bg.1 dari 3)

with 8 comments


Penelitian Pengaruh Terapi Bekam untuk Penanganan Nyeri Lutut Anterior (Bagian Depan) dan potensi peranannya dalam Promosi Kesehatan

Diterjemahkan oleh dr. Abu Hana

Untuk https://kaahil.wordpress.com

Dari artikel :

Kaleem Ullah, Ahmed Younis & Mohamed Wali: An investigation into the effect of Cupping Therapy as a treatment for Anterior Knee Pain and its potential role in Health Promotion.: The Internet Journal of Alternative Medicine. 2007; Volume 4, Number 1.


Kaleem Ullah, MSc Physiotherapy, University of East Anglia UK

Ahmed Younis, Principal Lecturer St Georges University of London UK

Mohamed Wali, St Georges University of London UK


Table of Contents

Abstrak

Objektif: Untuk mengetahui pengaruh Terapi Bekam dalam tingkatan patofisiologis pada penanganan Nyeri lutut anterior (bagian depan) dan dampaknya terhadap kualitas hidup serta kenyamanan.

Metode: Survei Eksperimen menggunakan percobaan klinis dan kuesioner. Follow up dilakukan selama 3 minggu untuk mengetahui pengaruh jangka panjang efek terapi dengan menggunakan penilaian obyektif maupun subyektif. Metode ini memungkinkan peneliti untuk mengetahui berapa banyak variabel independen menyebabkan peserta penelitian mengalami perubahan (Dane, 1990).

Hasil: Terdapat perbedaan statistik yang signifikan dalam tingkat rasa sakit, kenyamanan dan rerata pergerakan  pada pasien dengan nyeri lutut anterior antara sebelum dan setelah bekam (P <0,05).

Kesimpulan: Telah dilakukan penelitian mengenai keampuhan/Efikasi Terapi bekam untuk penanganan nyeri lutut anterior serta kenyamanan dan pergerakannya, hasil penelitian menunjukkan adanya perbaikan pada peserta penelitian sebagai akibat dari Terapi Bekam. Dianjurkan untuk dilakukan studi lebih lanjut dengan menggunakan sample penelitian yang lebih besar dan waktu yang lebih lama.

Pendahuluan

Cupping (bekam) merupakan metode pengobatan klasik yang telah digunakan dalam perawatan dan pengobatan berbagai masalah kesehatan diantaranya : Penyakit darah seperti hemofili dan hipertensi, Penyakit reumatik mulai dari artritis, sciatica/nyeri panggul, sakit punggung, migren, gelisah/anxietas dan masalah fisik umum maupun mental. Tujuan bekam adalah untuk membuang darah dari dalam tubuh yang diyakini dapat merusak tubuh dan pada gilirannya berpotensi merugikan mulai dari gejala biasa sampai yang mengarah pada menurunnya derajat kesehatan.

Sejarah dan asal mula Terapi Bekam

Secara tradisional, Terapi bekam telah dipraktekkan oleh banyak budaya dalam satu bentuk atau lainnya. Di Inggris praktek Terapi bekam juga telah tercatat dalam kurun waktu yang lama dengan salah satu jurnal kesehatan ‘ The Lancet ‘ yang diberi nama setelah adanya praktek ini. Lanset merupakan salahsatu peralatan bedah tradisional yang digunakan untuk membuang kelebihan darah yakni venaseksi dan digunakan untuk membedah Abses/bisul. Kata dalam bahasa Arab untuk Terapi Bekam adalah Al-Hijamah yang berarti untuk mengurangi ukuran yakni untuk mengembalikan tubuh pada kondisi alamiah.

Praktek  Al-Hijamah telah menjadi bagian dari budaya Timur Tengah selama ribuan tahun sebagaimana telah ada pada catatan di zaman Hipokrates (400 SM). Di belahan barat, yang pertama melakukan Terapi Bekam adalah orang-orang Mesir kuno, dan yang tertua terekam dalam Textbook berjudul “ Ebers Papyrus” yang ditulis sekitar tahun 1550 SM di negeri Mesir menyebutkan masalah bekam (Curtis, 2005). Terapi bekam secara umum dapat dibagi menjadi dua kategori: Bekam kering (Dry Cupping) dan Bekam basah(Wet Cupping). Terapi bekam kering cenderung lebih banyak dipraktekkan di wilayah Timur Jauh, sedangkan Bekam basah menjadi favorit di wilayahTimur Tengah dan Eropa Timur. Untuk tujuan penelitian ini dilakukan penyelidikan Terapi bekam basah yang kemudian disebut sebagai Terapi Bekam.

Penggunaan Terkini Terapi Bekam

Pengobatan Komplementer dan Alternatif (CAM= Complementary and Alternative Medicine) akhir-akhir ini menjadi lebih populer di masyarakat dan mendapatkan kredibilitas dalam dunia Biomedis kesehatan (Hill, 2003). Survei menunjukkan bahwa sekitar sepertiga dari penduduk Inggris (Ernst, 1996) dan sedikit lebih tinggi di Amerika Serikat (Wootton dan Sparber, 2001) menggunakan CAM. Selain itu, mainstream dunia kesehatan yang meminta bukti lebih lanjut untuk CAM semakin tertarik pada beberapa bentuk CAM (Hoffman, 2001).

Khasiat Medis dari  Terapi Bekam

Menurut Hennawy (2004), Terapi Bekam diindikasikan untuk penanganan gangguan darah, mengobati nyeri, inflamasi/peradangan, relaksasi fisik dan mental, varises pada pembuluh darah vena dan masase jaringan dalam serta memberikan hingga 50% peningkatan pada tingkat kesuburan.

Prinsip-prinsip Akupunktur dan Akupressure sangatlah mirip dengan Terapi Bekam basah, hanya saja pada bekam basah melibatkan pengeluaran darah sedangkan pada Akupunktur dan Akupressure menggunakan isapan dan stimulasi pada titik-titik tertentu untuk mencapai hasil yang diinginkan. Pengeluaran darah (Blood letting) itu sebenarnya merupakan salahsatu di antara teknik Akupunktur tertua (Dharmananda, 2004). Diperkirakan bahwa Akupunktur awalnya merupakan metode penusukan bisul dari kulit, kemudian dikembangkan untuk mengeluarkan “darah kotor” yang umumnya disertai cedera atau demam dan pada akhirnya dapat mengeluarkan roh jahat dan atmosfir Qi yang jelek (terutama “angin”) keluar dari dalam tubuh(Unschuld, 1985).

Fokus perhatian kembali pada penelitian tradisi pengobatan Cina dimana penemuan Akupressure dan Akupunktur dalam meredakan nyeri telah membuktikan bahwa dengan metode tersebut dapat melepaskan zat seperti morfin (Endorfin), Serotonin atau Kortisol yang pada akhirnya dapat meredakan nyeri dan membantu memperbaiki status fisiologis individu (Schulte, 1996). Akupressure dan Akupunktur dalam faktanya telah digunakan dan terbukti berguna untuk meredakan nyeri dan penanganan addiksi/ketagihan(Schulte, 1996; Hinze, 1988; Cadwell, 1998). Pada tingkat biologis; Akupressure dan Akupunktur bekerja dengan cara merangsang atau mengaktifkan (1) sistem kekebalan tubuh; (2) Pengeluaran Enkefalin; (3) Pelepasan neurotransmitter (4) Penyempitan dan pelebaran pembuluh darah serta (5) Gerbang rasa nyeri pada Sistim Syaraf Pusat (CNS) yang berfungsi mengartikan sensari rasa nyeri (NIH Consensus Development Panel, 1998; Schulte, 1996). Akhirnya, diyakini bahwa perangsangan pada titik Akupuntur dapat mengakibatkan Gerbang nyeri  menjadi kewalahan dengan cara meningkatkan frekuensi impulse, sehingga akhirnya menutup gerbang dan dapat meredakan nyeri(Oumeish, 1998; Cadwell, 1998).

Menurut Institut Kesehatan Nasional (NIH) Consensus Development Panel (1997), Akupunktur juga efektif menangani mual dan muntah akibat kemoterapi, mual pada kehamilan, sakit gigi, adjunct therapy, kasus addiksi, rehabilitasi stroke, sakit kepala, kram haid, tennis elbow, fibromyalgia, nyeri punggung bawah(LBP), carpal tunnel syndrome, asma dan sebagainya (Lee, 2001). Mengingat relatif rendahnya biaya CAM pada umumnya sehingga integrasi antara terapi dalam mainstream kesehatan publik tidak diragukan lagi akan dapat meringankan beban keuangan dan waktu pada sistem sistem kesehatan kita ini.

Sebagaimana bekam juga ditujukan sebagai terapi yang efektif untuk penanganan nyeri dan memiliki kesamaan dengan teori Akupunktur dan Akupressure, sehingga sangatlah mungkin Terapi Bekam memiliki aksi mekanisme biologis yang sama pula seperti disebutkan diatas dalam hal meredakan nyeri.

Bersambung ke bagian 2..

Diterjemahkan oleh dr. Abu Hana Untuk https://kaahil.wordpress.com

Written by أبو هـنـاء ألفردان |dr.Abu Hana

December 11, 2008 at 20:02

8 Responses

Subscribe to comments with RSS.

  1. Asm dok, saya mahasiswa kedokteran UIN jakarta.
    kalau pnelitian yang membandingkan tekanan darah, kolesterol, asam urat, sbelum dan sesudah bekam itu maksudnya bagaimana dok?? apakah dalam satu waktu bekam kita sudah mendapat hasil yang bermakna? atau perlu berapa kali melakukan bekam untuk membandingkan hasil sebelum dan sesudahnya dok?? terimakasih

    LAQUISHA

    February 2, 2011 at 23:18

  2. Ass. mohon info hasil penelitian bekam terkait dengan fisiologi atau biokimia. terimakasih

    be

    December 6, 2010 at 07:45

  3. Assalamu’alaikum.. dr. Abu, saya mahasiswa D3 analis kesehatan tingkat akhir di Surabaya..
    saya tertarik mengambil TA tentang terapi bekam hari segi hematologinya..kiranya dokter ada saran? lalu apakah morfologi eritrosit pada darah bekam yang tidak sempurna itu sebagai efek dari perbedaan tekanan pada saat proses pengeluarannya?? saya perlu penjelasan lebih lanjut tentang darah kotor yang dimaksud… terima kasih

    @ Wa’alaikumussalaam Warohmatullaahi Wabarokatuh.

    Subhaanallah.. TA yang sangat berfaedah.
    – Untuk mengetahui hal tersebut bisa saja dengan cara membandingkan morfologi eritrosit “darah bekam” dengan morfologi eritrosit yang berasal dari vena/arteri (darah segar) yang juga sama-sama dilakukan proses vakum, cara/proses vakumnya bagaimana.. itu yang harus didiskusikan bersama, perlu kajian ilmiah dan masukan dari banyak ahli, termasuk tehnik yang mempelajari proses vakumisasi..
    namun secara nalar, bukankah ketika proses pengambilan darah vena/arteri juga dengan cara penyedotan (vakum) baik dengan spuit atau yang lainnya..?

    – Seluruh sel darah merah dalam darah bekam dari daerah tengkuk (Titik Kaahil) berbentuk aneh : Hypochromasia, Burr, Target, Crenated, Spherocytes, Poicilocytes, Shistocytes, Teardropcelles, Acanthocytes.
    Bisa dibaca hal tersebut pada artikel berikut :
    https://kaahil.wordpress.com/2009/01/18/bekam-hasil-laboratorium-pasien-pasien-yang-diobati-dengan-metode-hijamah-cupping-therapy/

    – Dalam buku dr.Wadda’ A Umar (Sembuh dengan satu titik_penerbit Al-Qowam )juga disebutkan mengenai mekanisme ilmiah keluarnya “darah kotor” tersebut, mungkin bisa menambah referensi..

    Silahkan, jika ada hal lain yang diperlukan mudah-mudahan saya bisa membantunya.
    Baarokallaahu fiik..

    atika

    February 18, 2010 at 12:01

  4. assalamualaikum wr… wb…
    Saya seorang sarjana teknik dan saya tertarik dengan terapi ala BEKAM, yang ingin saya ketahui :
    1. buku-buku apa yang perlu saya pelajari untuk menambah pengetahuan/menunjang mempelajari bekam.
    2. Dimana saya bisa memperoleh peralatan bekam
    3. Posisi bekam apakah harus dalam keadaan tidur,
    4. Berapa kali dapat dilakukan bekam dalam satu bulan.
    Terimakasih.
    Wassalam

    @ Wa’alaikumussalaam Warohmatullaahi Wabarokatuh

    1. buku bekam yang beredar cukup banyak, pada prinsipnya semuanya sama karena induknya jg sama.
    2. di toko alat kesehatan
    3. ada banyak posisi, silahkan baca disini..
    4. tergantung masalah dan penyakitnya, pada kasus tertentu dilakukan 4x sebulan (setiap 1 minggu sekali), kalo umumnya 2x sebulan.

    Baarokallaahu fiikum..

    barli

    October 9, 2009 at 09:49

  5. assalamualaikum wr… wb…
    dr.Abu, saya mahasiswa kedokteran di yogyakarta. setelah saya baca penelitian ini saya tertarik membuat Karya Tulis Ilmiah mengenai bekam. saya mau minta saran dari dokter Abu, apa yang harus saya teliti???
    afwan n jazakallah….

    @ Wa’alaikumussalaam Warohmatullaahi Wabarokatuh

    Ada banyak hal yang masih bisa diteliti, semuanya sangat menarik dan sungguh luar biasa.. diantaranya adalah :
    1. gambaran mikroskopis profil darah bekam paska terapi
    2. perbandingan tekanan darah, kadar asam urat, kadar kolesterol dan profil lipid sebelum dan setelah terapi bekam
    3. perkembangan kualitas hidup pasen skizofrenia sebelum dan setelah terapi bekam
    4. Bekam sebagai salahsatu terapi untuk kasus depresi, sinusitis, varises, dll
    5. angka kekambuhan penderita migren/vertigo sebelum dan setelah terapi bekam
    6. efek terapi bekam pada kasus shoulder arm syndrome, tunnel carpal dan tortikolis
    7. efek terapi bekam terhadap pasen-pasen post stroke
    8. masih banyak lagi..

    ada yang bisa saya bantu lagi?

    lelo

    September 10, 2009 at 11:41

    • iy dok…
      untuk referensinya saya harus ngambil dari buku/jurnal ap aj….
      idealnya kalau mau melakukan penelitian membutuhkan waktu berapa lama?

      @ saya sudah jawab via e-mail, mohon di cek..

      lelo

      September 11, 2009 at 21:24

      • assalammu’alaikum wr.wb
        sy mhsswa keperawatan S1 terterik juga dg artikel ini untuk skripsi sy, apakah ada masalah masalah lain yg sesuai dg profesi sy dok? untuk referensinya yg betul betul bgus drmn?brp lama pnelitian tsb?
        wassalammu’alaikum wr.wb

        Peni Nurman

        September 26, 2012 at 19:29

  6. […] BEKAM: PENELITIAN BEKAM DI INGGRIS, TERBUKTI..!! (Bg.1 dari 3) […]


Bagaimana menurut Anda?